Bupati Madina Kunjungi Ponpes Tertua Di Sumut, Serukan Peringatan Bahaya Narkoba dan Judol (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Madina - Dalam rangka kunjungan ke lembaga pendidikan keagamaan, Bupati Mandailing Natal (Madina), H. Saipullah Nasution, menghadiri pengajian di salah satu pondok pesantren (Ponpes) tertua di Sumatera Utara (Sumut), yakni Ponpes Mustafawiyah yang berlokasi di Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Rabu (9/7/2025).
Bupati mengajak seluruh jemaah dan masyarakat untuk terus mempererat persatuan dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam upaya membangun daerah secara berkelanjutan.
"Mari bersatu, karena tanpa persatuan kami sebagai bupati dan wakil bupati tidak ada artinya. Kami sangat mengharapkan dukungan, masukan, serta bimbingan dari seluruh lapisan masyarakat demi kemajuan bersama. Tolong ingatkan kami jika ada kekurangan atau kesalahan," ujar Bupati Saipullah.
Dalam forum silaturahmi tersebut, Bupati menyampaikan sejumlah isu penting yang perlu menjadi perhatian bersama. Ia menyoroti maraknya peredaran narkoba yang dinilai telah mencapai tingkat mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi muda di Madina.
"Jika anak-anak kita sudah terjerumus narkoba, itu sangat berbahaya. Kita akan kehilangan generasi penerus. Maka dari itu, peran orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk pencegahan," tegasnya.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan masyarakat akan bahaya maraknya praktik judi online (Judol) yang kini menjadi ancaman serius, tidak hanya dari sisi sosial, tetapi juga berdampak negatif terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
"Tolong jaga anak-anak kita dari judi online. Ini bisa menghancurkan masa depan mereka dan menciptakan krisis sosial yang luas," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati turut memperkenalkan dua program nasional yang dinilai dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, yakni Program Koperasi Merah Putih dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Program MBG ini adalah peluang besar. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan suplai ikan, sayur, dan bahan makanan lainnya. Ini membuka peluang ekonomi bagi petani, pedagang, dan pelaku usaha lokal," jelasnya.
Bupati Saipullah juga mengajak masyarakat untuk menanggalkan perbedaan politik pasca Pilkada 2024 dan menjadikan persatuan sebagai kekuatan utama membangun Mandailing Natal.
"Pilkada telah usai. Saatnya kita bersatu. Tidak ada lagi 01 atau 02, sekarang yang ada adalah 03: Persatuan Indonesia," pungkasnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Pj. Sekda Madina, sejumlah Kepala OPD serta pimpinan Ponpes Musthafawiyah, H. Mustafa Bakri.
(MAG7)
(WITA)