
Analisadaily.com, Medan - Ketua DPRD Sumatera Utara, Erni Aryanti Sitorus, mengecam keras aksi teror yang dialami anggota DPRD Sumut, Irham Buana Nasution, saat menjalankan tugas negara yakni kunjungan daerah pemilihan (kundapil) di Kecamatan Medan Belawan. Erni meminta aparat kepolisian bertindak cepat dan mengusut tuntas pelaku serta motif di balik aksi tersebut.
"Ini bukan sekadar insiden biasa. Saudara Irham sedang menjalankan tugas negara. Maka tindakan pelemparan batu ke mobilnya merupakan bentuk teror dan intimidasi yang tidak bisa dibiarkan. Saya minta Kapolda Sumut mengusut tuntas dan menangkap pelakunya," tegas Erni di ruang kerjanya, Rabu (9/7).
Peristiwa ini menjadi peringatan serius akan pentingnya menjaga ruang aman bagi para legislator yang menjalankan tugas di lapangan. Ketua DPRD Sumut, Erni Aryanti Sitorus, menekankan bahwa setiap anggota dewan yang turun ke dapil harus mendapatkan jaminan keamanan.
"Kita tidak ingin ada ketakutan di antara para anggota dewan saat menjalankan tugas. Ini soal marwah lembaga DPRD dan keberlangsungan demokrasi," tandas Erni.
Irham Buana Nasution, politisi senior dari Partai Golkar, menceritakan kronologi kejadian tersebut. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/7) siang, saat dirinya baru saja melaksanakan kunjungan ke kawasan Pelindo di Medan Belawan.
"Setelah kunjungan, saya menunaikan salat Zuhur di masjid Pelindo. Karena itu saya sempat terpisah dari rombongan," jelas Irham.
Dalam perjalanan menuju lokasi kundapil berikutnya di Islamic Centre Martubung, sekitar pukul 14.30 WIB, mobil Toyota Alphard bernomor polisi BK 1219 ADP yang dikendarainya tiba-tiba dilempari batu oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Keduanya memakai penutup kepala dan plat kendaraan tidak terlihat.
Irham menceritakan, lemparan batu pertama mengenai bagian atas depan mobil. Ia pun langsung meminta sopirnya menepi untuk melihat kondisi dan mencoba mencari tahu pelaku. Namun saat hendak turun, dua pelaku kembali berbalik arah dan bersiap melempar batu untuk kedua kalinya.
"Begitu kami berhenti dan saya hendak turun, pelaku malah putar arah dan berniat melempar lagi. Sopir saya langsung tancap gas karena khawatir keselamatan saya terancam," ujarnya.
Lemparan batu kedua menghantam kaca belakang bagian kiri mobil, tepat di sisi tempat duduk Irham. Akibatnya, kaca mobil retak dan sebagian pecah.
"Dua kali mereka lempar. Posisi saya saat itu duduk di sebelah kiri. Jadi saya yakin targetnya memang saya pribadi. Ini jelas bukan kebetulan," tegas Irham.
Atas kejadian itu, Irham menegaskan dirinya telah melapor resmi ke Polda Sumut. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor: STTLP/B/1065/VII/2025/SPKT/Polda Sumatera Utara.
"Saya tidak akan diam. Ini harus ditindaklanjuti. Teror seperti ini bisa menimpa siapa saja dari kami. Kalau dibiarkan, akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi dan tugas-tugas wakil rakyat," ujar mantan Ketua KPU Sumut tersebut.
Irham menyebut tidak ada pernyataan kontroversial atau kritikan keras dalam kunjungannya di Belawan. Ia hanya menyampaikan aspirasi warga agar Pelindo memprioritaskan anak-anak muda Medan Utara sebagai tenaga kerja. "Saya hanya menyuarakan aspirasi masyarakat agar mereka dapat kesempatan kerja di tanah kelahiran mereka. Tidak lebih dari itu," ungkapnya.
(NAI/NAI)