Dalam sambutannya, Afandin menekankan pentingnya mempererat tali silaturahmi dan berbagi, khususnya di bulan Muharram yang penuh keberkahan. Ia juga mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata kepedulian sosial dan spiritual masyarakat Langkat.

“Kegiatan penyantunan anak yatim dan dhuafa serta pembukaan Pantang Suluk Akbar ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan, serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan semangat berbagi di tengah masyarakat,” ujar Afandin.

Pria yang akrab disapa Bang Ondim itu juga berpesan agar masyarakat senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.

“Jangan lupa bersyukur kepada Allah, karena itulah modal kita hidup di dunia ini. Syukur harus ditunjukkan melalui perbuatan, salah satunya dengan berbagi rezeki,” pesannya.

Pantang Suluk Akbar merupakan tradisi tahunan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam. Tradisi ini bertujuan mendorong masyarakat untuk memperbanyak ibadah dan melakukan introspeksi diri.

Rangkaian kegiatan juga diisi dengan tausiah dan doa bersama yang semakin mempererat hubungan antara pemerintah, ulama, dan masyarakat. Puncak acara ditandai dengan penyantunan 500 anak yatim dan dhuafa sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang membutuhkan.

Acara ditutup dengan doa bersama memohon keberkahan dan keselamatan bagi Kabupaten Langkat dan seluruh warganya. Kehadiran Bupati Langkat menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan sosial dan keagamaan demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan harmonis.

(HPG/WITA)