Tim Alibaba saat menerima kunjungan Jurnalis Indonesia yang dibawa Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan (Analisa/nirwansyah sukartara)
Analisadaily.com, Beijing - Perusahaan e-commerce terbesar di China, Alibaba Group akan fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada sisi bisnisnya. Termasuk salah satu yang sudah dikembangkan Alibaba adalah Damo Med.
Demikian dikatakan salah satu tim dari Alibaba Group, Felix saat menerima kunjungan jurnalis dari Indonesia di kantornya di Beijing, Senin (29/7/2025). Para jurnalis tersebut merupakan para jurnalis yang dibawa langsung oleh Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan.
Saat tiba di perusahaan milik Jack Ma tersebut, para jurnalis sudah disuguhi dengan kecanggihan AI. Kantor Alibaba group terdiri dari tiga bagian. Bagian A, B dan C. Untuk bagian A itu untuk kantor-kantor seperti Lazada dan bagian lain yang difokuskan pada pengembangan AI, begitu juga di bagian C, dipakai untuk Taobao. Sementara di bagian B merupakan kantor yang diperlihatkan Alibaba Group kepada para jurnalis dari Indonesia.
Kepada para jurnalis, Felix menceritakan bagaimana Jack Ma dan beberapa CEO Alibaba Group seperti Joe Tsai dan Eddie Wu mendirikan Alibaba Group ini. Bagaimana cara mereka berkembang dari tahun 1999 sampai dengan saat ini. Ia juga menyebutkan bahwa Alibaba merupakan perusahaan yang bukan hanya fokus pada sektor e-commerce, melainkan juga fokus pada pengembangan ritel, Internet dan beberapa tahun belakangan ini sedang fokus pada kecerdasan buatan, dan teknologi.
Selain itu, Alibab juga menyediakan layanan penjualan dari konsumen ke konsumen, bisnis ke konsumen melalui portal web, serta layanan pembayaran elektronik, mesin pencari belanja dan layanan cloud computing. Perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan beragam bisnis di seluruh dunia dalam berbagai sektor.
"Ada empat sektor yang menjadi bagian bisnis kita yakni E-commerce Business Group, Alibaba Cloud, Digital Media and Entertainment Group dan Innovatif Business," ujar Felix.
Untuk E-Commerce Business Group terdiri dari Tmal Mart, Lazada, Daraz, Miravia, Trendyol dan Taobao. "Di Taobao ini kita kerjasama dengan seluruh UMKM di dunia termasuk Indonesia. Kita membantu mereka mengembangkan bisnis mereka," ujarnya.
Sementara di Alibaba Cloud, groupnya terdiri dari Cainiao Group. Dalam satu dekade terakhir ini, Alibaba katanya telah mengalokasikan investasi yang cukup besar untuk pengembangan cloud dan AI.
Untuk Digital Media dan Entertainment Group, mereka punya Youku dan Damai. Dalam ini mereka telah bekerja sama dengan Netflix dan beberapa perusahaan lainnya untuk mengeluarkan film-film yang ditonton masyarakat di seluruh dunia.
Dan yang terakhir untuk Innovatif Business mereka memiliki Dingtalk, Quark dan UC. Bahkan dalam kesempatan itu Felix juga menjelaskan bahwa Alibaba Group juga telah mendirikan Amap. Amap sendiri merupakan peta multibahasa pertama di Tiongkok yang bisa langsung diunduh versi multibahasa Amap melalui App Store dan Google Play.
Amap ini menampilkan lokasi-lokasi di seluruh Tiongkok secara akurat. Informasi penting seperti nama tempat wisata, restoran, dan hotel disajikan dalam bahasa pilihan pengguna, memudahkan wisatawan asing untuk cepat mengenal lingkungan sekitar dan menjelajah dengan nyaman.
Fungsi inti Amap juga sepenuhnya terintegrasi dalam versi multibahasa, memungkinkan wisatawan asing untuk mengakses layanan navigasi berkendara, berjalan kaki, bersepeda, maupun transportasi umum, sama seperti pengguna lokal termasuk mempermudah wisatawan asing untuk memesan kendaraan lintas platform hanya dengan satu ketukan, serta mengakses informasi penting seperti lokasi penjemputan dan estimasi tarif dengan mudah.
Damo Med
Dalam mengembangkan AI di dunia kesehatan, Alibaba Group juga telah mengembangkan Damo Med untuk menskrining kesehatan. Mereka bekerja sama dengan lembaga medis global terkemuka untuk mengeksplorasi metode baru yang efisien dan hemat biaya untuk skrining multi-kanker menggunakan teknologi AI.
Teknologi ini telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam mendeteksi dini tujuh jenis kanker umum melalui satu CT scan, termasuk kanker pankreas, kanker esofagus, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker hati, kanker lambung, dan kanker kolorektal.
Dalam tes deteksi kanker pankreas skala besar di dunia nyata, model AI yang dirancang berhasil mencapai sensitivitas 92,9% dan spesifisitas 99,9%. "Namun Demo Med ini hanya untuk skrining awal saja. Tetap saja diagnosa terakhir itu ada di dokter," ujar Felix.
Teknologi ini telah diterapkan di dua rumah sakit di kota Lishui di provinsi Zhejiang, Cina, sebagai bagian dari program filantropi Alibaba. Dan masih banyak lagi yang dikembangkan Alibaba group di dunia AI.
(NS/BR)