Penuh Haru dan Tawa, Special Screening Film Panggil Aku Ayah Disambut Hangat di Kota Medan

Penuh Haru dan Tawa, Special Screening Film Panggil Aku Ayah Disambut Hangat di Kota Medan
Penuh Haru dan Tawa, Special Screening Film Panggil Aku Ayah Disambut Hangat di Kota Medan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Sebelum tayang resmi di bioskop pada 7 Agustus 2025, Film Panggil Aku Ayah menggelar special screening serentak di 25 kota di Indonesia pada Minggu, 3 Agustus 2025, dan Kota Medan merupakan salah satu kota yang menjadi lokasi special screening Panggil Aku Ayah yang dihelat di Cinepolis Plaza Medan Fair.

Film yang diproduksi Visinema Studios ini, merupakan film terbaru dari pembuat JUMBO; film terlaris sepanjang masa di Indonesia, juga merupakan drama komedi tentang keluarga yang tumbuh dari kehadiran dan kepedulian, bukan semata dari darah. Melalui relasi antara Dedi (Ringgo Agus Rahman), sepupunya Tatang (Boris Bokir), dan Intan (Myesha Lin), penonton diajak tertawa, terharu, dan merefleksikan makna keluarga.

Anggia Kharisma, Produser film dan Chief Content Officer Visinema Studios mengatakan, Panggil Aku Ayah adalah bagian dari komitmen Visinema Studios untuk terus menghadirkan cerita-cerita keluarga yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menyentuh dan menggugah. "Film ini mengajak kita merenungkan kembali arti sebuah rumah dan keluarga bahwa kasih sayang tidak selalu lahir dari ikatan darah, melainkan dari empati, kehadiran, kepedulian, dan ketulusan cinta. Kami percaya, cerita seperti ini penting untuk terus dihadirkan di layar lebar Indonesia, karena dekat dengan keseharian kita, dan membuka ruanguntuk saling memahami dan mencintai lebih baik lagi," katanya.

Diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari, Panggil Aku Ayah diadaptasi dari film laris Korea Selatan Pawn, produksi CJ ENM; yang kini juga menjadi produser bersama Visinema Studios. Film ini menggabungkan humor dan empati dalam cerita keluarga yang relevan dan membumi. “Dalam adaptasi ini, saya berupaya untuk tetap mempertahankan pesan utama,namun dihadirkan dengan konteks lokal Indonesia yang kuat. Dengan kualitas para pemeran yang mampu menghidupkan karakter dan emosi cerita, saya berharap penonton tidak hanya akan terhibur, tapi juga dapat menemukan makna baru tentang sebuah relasi keluarga,” ujar sutradara Panggil Aku Ayah, Benni Setiawan, yang juga merupakan peraih Piala Citra untuk Sutradara Terbaik.

Sementara itu dalam gelaran special screening Panggil Aku Ayah di Medan, Film Maker juga Kritikus Film, dr. Daniel Irawan mengungkapkan, kehadiran film ini dianggap menjadi salah satu film yang sutradaranya dinilai berhasil menjadikan film keluarga benar-benar menarik untuk masyarakat.

“Film ini bertema hubungan antara ayah dan anak. Tapi, perlu diingat bahwa kalau salah sedikit (pembuatannya) atau kepleset sedikit, bisa salah kaprah hasilnya, karena itu sutradara Beni Setiawan berhasil,” ungkapnya kepada awak media usai special screening Film Panggil Aku Ayah, di Cinepolis Plaza Medan Fair, Minggu (3/8/2025).

Menurutnya meskipun film ini diadaptasi dari film Korea Selatan “Pawn” produksi CJ ENM, dimana dalam film aslinya memuat banyak budaya negara Korea Selatan, sementara, Panggil Aku Ayah memuat budaya khas lokal Indonesia yakni budaya Sunda.

Sisi budaya ini, yang menurut dr. Daniel, merupakan keberhasilan dari film ini. Meskipun merupakan adaptasi, namun dikemas sesuai dengan ciri khas Indonesia. “Ini sebuah yang berhasil. Ada banyak putaran-putaran yang sedikit berbeda, dan ada budaya Korea (Film asli) yang pada film ini (Panggil Aku Ayah), dibuat budaya Sunda. Salah satu yang luar biasa lainnya adalah musik,” lanjutnya.

Dengan adanya film ini, dia berharap sineas perfilman Indonesia terus membuat film dengan variasi genre yang lebih kreatif. “Ini kan film keluarga, saya ingin, sebagai film maker, kita perlu variasi genre yang polanya jangan sama terus. Misal, kalau genre horor, tapi ceritanya drama selingkuh saja, begitu begitu saja, judulnya mirip, begitu begitu saja, jangan,” tambahnya.

Pada pemutaran Screening Film "Panggil Aku Ayah" di Cineplex Plaza Medan Fair, Minggu (3/8/2025) tersebut, tampak sejumlah penonton yang membawa keluarganya untuk ikut menikmati film ini. Beberapa bahkan mengabadikannya dengan berfoto-foto dengan latar belakang poster film tersebut.

Dikisahkan, Dedi dan Tatang harus mengasuh Intan; seorang anak yang awalnya hanya dijadikan jaminan utang oleh sang ibu, Rossa (Sita Nursanti), sebelum ditinggal menjadi TKI. Hubungan yang semula kaku berubah menjadi hangat, dipenuhi dinamika kocak dan penuh rasa.

Film "Panggil Aku Ayah” diperankan oleh tiga aktor utama, yakni Ringgo Agus Rahman, Tissa Bianni, dan Boris Bokir. Ringgo sendiri merupakan salah satu aktor mumpuni di Indonesia, yang tahun lalu baru saja meraih Piala Citra FFI 2024. Sementara, Tissa Bianni dan Boris Bokir kerap kali menjadi aktor pada film-film terlaris di Indonesia.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi