Mahasiswa Gereja Tuhan, ASEZ Gaungkan Kampanye “Zero Plastic 2040” di Medan

Mahasiswa Gereja Tuhan, ASEZ Gaungkan Kampanye “Zero Plastic 2040” di Medan
Mahasiswa Gereja Tuhan, ASEZ Gaungkan Kampanye “Zero Plastic 2040” di Medan (analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Komitmen terhadap pelestarian lingkungan kembali digaungkan oleh tim kerja bakti mahasiswa Gereja Tuhan, ASEZ (Save the Earth from A to Z), melalui kampanye global bertajuk “Zero Plastic 2040” yang digelar di Universitas Sari Mutiara Indonesia (USM), Medan. Kegiatan ini diisi dengan seminar lingkungan serta aksi bersih-bersih kampus yang melibatkan puluhan mahasiswa dan relawan.

Kampanye Zero Plastic 2040 adalah gerakan global yang bertujuan mengakhiri polusi plastik di seluruh dunia hingga tahun 2040. Melalui kegiatan edukatif dan aksi nyata, ASEZ mendorong masyarakat—khususnya generasi muda—untuk mengambil bagian dalam menciptakan masa depan bumi yang lebih berkelanjutan.

Seminar yang dimulai pukul 09.00 WIB, Rabu (6/8/2025) ini dihadiri oleh sekitar 80 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan akademisi. Sejumlah anggota ASEZ dari Korea Selatan yang tengah melakukan kunjungan ke Indonesia turut serta, menambah semangat solidaritas lintas negara dalam upaya menjaga lingkungan.

Dalam sambutannya, perwakilan ASEZ menegaskan urgensi dari kampanye ini. Plastik mengeluarkan gas rumah kaca dari proses produksi hingga pembuangan, mencemari tanah, sungai, dan laut. Pada akhirnya, semua kembali berdampak pada manusia. Kami ingin mengajak lebih banyak pihak untuk peduli, sebut perwakilan ASEZ.

Melalui presentasi yang disampaikan oleh para anggota ASEZ, peserta diajak memahami dampak plastik terhadap lingkungan serta solusi yang bisa dilakukan bersama, seperti edukasi konsumsi plastik, penguatan daur ulang, aksi bersih-bersih, hingga advokasi kebijakan.

Wakil Rektor USM, Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep, Ph.D, menyambut baik kegiatan ini. “Saya mewakili Universitas Sari Mutiara Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ini adalah kegiatan yang luar biasa. Pemikiran, tenaga, dan semangat mahasiswa harus terus ditingkatkan seperti yang dilakukan ASEZ,” ujarnya.

Salah satu peserta, Juliana Priska Dewi Segala (24), mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari seminar dan kegiatan gotong royong. “Ini menumbuhkan rasa kebersamaan dan membuka wawasan tentang bahaya plastik serta solusi yang bisa kita mulai dari sekarang untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Oktavianus Buulolo (20) menambahkan, “Kegiatan hari ini sangat menyenangkan. Kami merasa menjadi bagian dari upaya nyata menyelamatkan lingkungan.”

Selain seminar, ASEZ juga menggelar aksi Green Campus atau kampus hijau dengan membersihkan lingkungan sekitar kampus. Sekitar 30 relawan yang terdiri dari mahasiswa, keluarga, dan warga sekitar, dibagi ke dalam kelompok kecil dan mengumpulkan sampah plastik seperti gelas, sedotan, dan kantong plastik sepanjang dua kilometer di area kampus dan jalan sekitar. Selama dua jam, aksi ini berhasil mengumpulkan sampah hingga 1980 liter.

ASEZ sebelumnya telah aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan di Jakarta dan daerah lain di Sumatera Utara. Mereka juga menjalankan kampanye serupa di berbagai negara, mencakup isu perubahan iklim, pelayanan sosial, pencegahan kejahatan, hingga pertukaran budaya.

Atas konsistensinya, ASEZ telah menerima lebih dari 490 penghargaan internasional, termasuk dari PBB, pemerintah AS, Inggris, Peru, Korea Selatan, dan Brasil.

Gereja Tuhan, tempat ASEZ bernaung, merupakan organisasi global yang telah berdiri di lebih dari 7.800 lokasi di 175 negara dengan 3,92 juta anggota. Dengan mengusung nilai kasih dan pelayanan, Gereja Tuhan aktif dalam kontribusi sosial seperti donor darah, bantuan bencana, kegiatan lingkungan, dan kampanye kemanusiaan lainnya—dan telah meraih lebih dari 5.200 penghargaan di seluruh dunia.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi