Sofyan Tan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan mengatakan, budaya baca di negara kita masih sangat rendah. Dalam setahun belum tentu seseorang bisa tuntas membaca satu buku.
Berbeda dengan negara-negara di Skandinavia yang tinggi minat bacanya, sehingga negaranya maju, kriminalitas rendah, warganya lebih sejahtera. Untuk itu, menurutnya perlu cara kreatif dalam menumbuhkan minat baca.
“Meningkatkan budaya membaca tentu sasarannya bukan lagi orang tua, tapi generasi muda, bahkan sejak masih bayi sudah harus kita perkenalkan dengan buku,” kata Sofyan Tan dalam acara Pembudayaan Kegemaran Membaca yang digelar Perpustakaan Nasional dengan tema Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa, Penguatan Budaya Baca dan Literasi untuk Indonesia Maju di Perpustakaan Daerah Deliserdang, Kamis (7/8).
Lalu, bagaimana cara meningkatkan minat membaca buku sejak dini di tengah anggaran perpustakaan yang terus merosot turun sehingga tidak mampu lagi memfasilitasi kegiatan gemar membaca dan pembagian buku.
Sofyan Tan punya ide sederhana yang bisa dimulai dilakukan oleh para kepala daerah. Yakni dengan menjadikan buku sebagai hadiah jika ada undangan pernikahan atau perayaan anak yang baru lahir menggantikan karangan bunga.
Jika satu karangan bunga harganya Rp 200 ribu, maka bisa dua atau tiga buku sebagai hadiah yang bisa diberikan. Dengan demikian akan ada banyak buku yang beredar di masyarakat dan memantik masyarakat untuk terbiasa membaca buku.
“Saya ingin Deliserdang penuh dengan buku. Saya contoh, bupati berani enggak, tiap ada hajatan nikah, kelahiran anak, hadiahnya jangan karangan bunga, tapi buku,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, bukan berarti tidak ada lagi karangan bunga. Karena hal itu malah akan menutup sektor UMKM karangan bunga masyarakat. Saran tersebut khusus untuk undangan acara pernikahan, kelahiran anak, agar lebih bermanfaat. Sedangkan untuk acara serimonial lain silakan tetap pakai karangan bunga.
“Dengan menghadiahi buku, selain memantik minat baca, juga membantu para penulis buku agar lebih semangat menerbitkan buku-buku baru dan membantu UMKM pedagang buku,” ungkapnya.
Menurutnya, rendahnya budaya baca dan literasi membuat kita sering terpapar hoaks di media sosial. Karena budaya malas membaca isi dan hanya sebatas membaca judul, membuat banyak orang tertipu dan mudah terpancing emosi ikut-ikutan menyebarkan hoaks.
Sofyan Tan juga menyoroti terkait anggaran Perpusnas yang tahun depan turun drastis. Dia pun menyayangkan hal itu terjadi, padahal Presiden Prabowo adalah pemimpin negara yang memiliki perpustakaan paling lengkap dan paling bagus di rumahnya. Mungkin suatu saat anggaran Perpusnas bisa tembus Rp 1 triliun di 5 tahun pemerintahan ini.
Turut hadir Kepala Pusat Analisis Perpustakaan danPengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional, Nurhadisaputra S.Sos, MSi, Pj Sekda Deliserdang, Dedi Maswardi S.Sos MSi, Kepala Dinas Perpustakan dan Arsip Kabupaten Deliserdang, Mukti Ali Harahap SAg, MSi, serta narasumber Laila Sari SPsi MPd, Prof Dr Syukry Albani Nasution MA, moderator Nurul Hadi SHI, dan peserta para guru serta penggiat literasi di Deliserdang.
Dalam acara tersebut juga dirangkai dengan pemberian bantuan bahan bacaan bermutu dalam rangka penguatan literasi membaca masyarakat Deliserdang.
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional, Nurhadisaputra S.Sos, MSi mengatakan, hanya kegiatan seperti ini yang tetap dapat mereka pertahankan dari keterbatasan anggaran yang ada.
Karena ini adalah kegiatan atau ruang dalam rangka mendekatkan layanan perpustakaan ke masyarakat. Namun diakuinya kegiatan serupa tidak dapat lagi dilakukan tahun depan, mengingat anggaran Perpusnas mengalami penurunan.
Kepala Dinas Perpustakan dan Arsip Kabupaten Deliserdang, Mukti Ali Harahap Sag, menyampaikan pihaknya tidak pernahl upa Perpustakaan Deliserdang ini dibangun atas perjuangan aspirasi Anggota DPR RI dr Sofyan Tan. Arsitek bangunan yang megah dan bagus ini selalu mengundang decak kagum dari setia porang yang berkunjung.
(REL/RZD)