Isu mengenai potensi keterlibatan 44 mantan anggota Komisi XI DPR RI mencuat setelah dua orang telah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.

Namun, hingga kini belum ada kejelasan apakah seluruh nama tersebut akan dipanggil untuk diperiksa oleh KPK.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan, proses penyidikan masih berjalan dan pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai daftar saksi yang akan diperiksa.

"Kita sama-sama ikuti proses penyidikannya ya. KPK masih terus mendalami dan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi," ujar Budi saat dikonfirmasi Analisadaily.Com, Minggu, (17/8).

Lebih lanjut, Budi menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat yang terus mengikuti dan mendukung jalannya proses penegakan hukum dalam kasus ini.

"KPK juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat yang terus mendukung penuh penanganan perkara ini," tambahnya.

Sementara itu, dari hasil pantauan khususnya di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), realisasi bantuan sosial bernilai belasan hingga puluhan miliyar rupiah yang bersumber dari dana CSR tersebut tidak tampak secara signifikan.

Hal ini semakin memunculkan tanda tanya publik mengenai distribusi dan pemanfaatan anggaran sosial yang semestinya menyentuh masyarakat secara langsung.

Publik kini menanti komitmen KPK untuk menuntaskan perkara ini secara transparan, termasuk jika nantinya ditemukan indikasi keterlibatan pihak lain di luar dua tersangka awal.

Untuk diketahui, salah satu eks anggota Komisi XI DPR RI itu adalah Gus Irawan Pasaribu yang saat ini menjabat Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel).

Munculnya nama beliau diantara 44 nama eks anggota Komisi XI DPR RI itu, menjadi viral dan pembicaraan hangat dikalangan masyarakat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dan sekitarnya.

(HIH/IAN/BR)