"Saat ini Pemko Medan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi warga Medan lewat program Universal Health Coverage Jaminan Kesehatan Medan Berkah (UHC JKMB) premium. Dinkes harus mensukseskan program tersebut," ujar Rommy Van Boy kepada wartawan di gedung DPRD Medan, Selasa (19/8/2025).

Politisi Golkar itu mengaku bahwa dirinya masih sering menerima keluhan masyarakat terkait pelayanan buruk dari pihak RS terhadap pasien peserta UHC JKMB.

"Saat Saya Reses, masih ada warga mengeluhkan pelayanan buruk dari pihak RS. Termasuk penolakan pasien dengan alasan kamar penuh dan pemulangan pasien rawat inap setelah 3 hari. Ini harus dihilangkan. Ke depan kasus serupa jangan terulang lagi," tegas Bendahara Fraksi Golkar DPRD Medan itu.

Untuk mengatasi hal itu, lanjut Rommy, harus ada keseriusan Dinas Kesehatan Medan untuk mengawasinya. Memberikan tindakan tegas sebagai efek jera. "Bentuk tim pengawasan yang bertugas memantau setiap RS yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Dan buat tempat pengaduan umum lewat Call Center," usulnya.

Kemudian, Dinkes harus mewarning RS bahwasanya tidak boleh menolak pasien kendati kamar penuh. Pihak RS harus menerima pasien dan menangani perawatan meski di ruang UGD.

"Selanjutnya difasilitasi pindah ke RS lain namun tetap dalam perawatan dan penuh tanggungjawab pihak RS awal. Aturan ini harus disosialisasikan terkhusus kepada pihak RS. Sehingga pasien tidak terlantar karena ditolak," ungkapnya.

Seiring dengan hal itu, Dinkes Medan meningkatkan kerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan. Memberikan sosialisasi kepada pihak RS dan masyarakat umum terkait apa saja hak dan kewajiban kedua belah pihak.

"Tentu saya selaku kader Golkar wajib membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima sesuai program pemerintah. Saya juga mendukung program Pemko Medan untuk mensukseskan program UHC Premium," sebut Rommy. (mc)

(RZD)