Pelatihan Green Tourism Bagi UMKM, Dorong Terciptanya Usaha Maju dan Ramah Lingkungan (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Bahorok - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara, menggelar pelatihan Green Tourism bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat.
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kementerian Pariwisata RI, Ika Kusuma, menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bukti nyata sinergi dalam meningkatkan perekonomian sekaligus menjaga kelestarian alam.
“Di tengah alam kita yang mulai tergerus fungsinya, justru di sisi lain kita dorong perekonomian dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan,” ujar Ika, Selasa, (19/8/2025).
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Rudy Brando Hutabarat, menyebutkan bahwa Kabupaten Langkat memiliki potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi.
“Ini terbukti dari capaian pertumbuhan ekonomi Langkat sebesar 4% sampai 7% pada saat ini, dimana sebuah angka yang hebat dan harus terus dijaga. Karena itu, BI siap mendukung perkembangan UMKM desa agar kualitasnya semakin meningkat,” ujar Rudy.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Langkat Syah Afandin menegaskan bahwa program ini akan diperluas ke kawasan wisata lainnya di Langkat.
“Nantinya saya akan meminta program serupa diterapkan di destinasi wisata lain. Selain membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, ekonomi hijau juga akan menjaga kelestarian alam Langkat,” ujar Afandin.
Pria yang akrab dipanggil Bang Ondim ini juga memberikan apresiasi atas dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Bank Indonesia.
“Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi kolaborasi ini, semoga kerjasama kita terus terjalin untuk memajukan ekonomi Kabupaten Langkat, sekaligus Sumatera Utara,” pungkas Ondim.
Program pelatihan Green Tourism bagi UMKM, pemerintah daerah bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara, guna mendorong terciptanya usaha yang maju sekaligus ramah lingkungan.
Pelatihan ini melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Langkat, Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata RI, Strive, serta International Labour Organization (ILO).
Program ini juga menitikberatkan pada pengembangan bisnis berbasis hijau tanpa merusak lingkungan, khususnya di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Kegiatan pelatihan mengangkat tema pengembangan bisnis hijau dan penguatan literasi dan para peserta mendapatkan materi selama lima hari, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan langsung di lapangan untuk memastikan penerapan konsep bisnis ramah lingkungan.
Bahkan sebagai bentuk dukungan nyata, Bank Indonesia turut menyerahkan satu set mesin branding karung beras lokal lengkap dengan alat sablon dan jahit kepada Kelompok Tani Karya Tani Kabupaten Langkat, guna memperkuat daya saing produk lokal.
(HPG/WITA)