Acara ini merupakan bagian dari komitmen PANDI dalam melestarikan sekaligus mendigitalisasi aksara nusantara, khususnya aksara Batak, melalui pemanfaatan teknologi internet.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan perwakilan institusi, antara lain Wakil Bupati Tapanuli Utara, Deni P. Lumbantoruan, Bupati Dairi yang diwakili Oloan Hasugian, Ass. Adm. Umum Kab. Dairi, Direktur Digitalisasi dan Integrasi Sistem USU, Emerson Pascawira Sinulingga, S.T., M.Sc., Ph.D., Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kepala Perpustakaan Provinsi Sumatera Utara, Desni Maharani Saragih, S.STP., M.Si., Wali Kota Medan diwakili Kadiskominfo Kota Medan, Arrahmaan Pane. Kemudian, Kasubag Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Sumut, Kristanto, S.H.

Kehadiran para tokoh tersebut menjadi bukti nyata dukungan lintas sektor terhadap upaya digitalisasi warisan budaya Batak.

Dalam sambutannya, Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat ekosistem digitalisasi aksara nusantara.

“Digitalisasi aksara Batak tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak. Kami membutuhkan dukungan penuh dari para Kepala Daerah agar aksara nusantara, khususnya aksara Batak, dapat terus hidup, berkembang, dan digunakan dalam dunia digital,” ujar John, Rabu (27/8).

Lomba website aksara Batak yang digagas PANDI bertujuan untuk mendorong generasi muda dalam memanfaatkan teknologi digital sekaligus melestarikan identitas budaya lokal.

Melalui inovasi website, aksara Batak tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan dalam media digital yang lebih mudah diakses masyarakat luas. PANDI secara resmi mengumumkan para pemenang lomba website aksara Batak sebagai berikut:

• Juara 1 : tondibatak.id

• Juara 2 : piforrr.id

• Juara 3 : khavi.id

• Juara Favorit 1 : aksara-batak-digital.id

• Juara Favorit 2 : aksaranta.id

(JW/RZD)