
Analisadaily.com, Medan - ASEZ, sebuah tim kerja bakti mahasiswa dari Gereja Tuhan Asosiasi Misi Dunia (Kepala Pendeta Kim Joo-cheol, selanjutnya disebut Gereja Tuhan), melaksanakan kegiatan sukarela penuh kehangatan untuk mendukung impian dan masa depan anak-anak, yang merupakan pemimpin-pemimpin masyarakat di masa depan. Mereka mengunjungi Yayasan Panti Asuhan pembangunan didikan Islam Indonesia di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (31/8/2025).
Mereka memberikan layanan potong rambut dan memberikan paket sembako kepada anak-anak. Nama ASEZ merupakan singkatan dari “Save the Earth from A to Z”, yang menyampaikan bahwa para mahasiswa sedang mengubah dunia.
Seorang wakil dari ASEZ mengatakan, “Mahasiswa merencanakan kegiatan ini untuk menanamkan harapan kepada anak-anak yang akan membentuk masa depan kita. Kami berharap anak-anak ini dapat tumbuh dengan sehat dan ceria.” Mereka menambahkan, “Kami akan terus melaksanakan kegiatan sukarela yang disesuaikan di komunitas lokal untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi umat manusia dan bumi.”
Sekitar pukul 9 pagi, kira-kira 30 anggota ASEZ yang mengenakan rompi warna biru langit, bersama keluarga dan tetangga mereka, mengunjungi panti asuhan tersebut. Dipimpin oleh seorang anggota yang memiliki keahlian tata rambut, tim tersebut dengan hati-hati memotong rambut 30 anak.
Para relawan dan anak-anak berbagi momen hangat bersama, saling menatap mata dan bercakap-cakap. Wajah mereka semua dipenuhi senyuman. ASEZ juga menyalurkan paket sembako untuk anak-anak, yang berisi beras, telur, gula, minyak goreng, dan lain lain.
Abdul latif, guru panti asuhan, menyampaikan apresiasinya dengan berkata, “Terima kasih kami ucapkan kepada Tim ASEZ yang telah berkunjung ke panti asuhan kami dalam acara sukarelawan. Kami merasakan sangat senang, dan juga anak-anak antusias. Dengan datangnya Tim ASEZ semakin meningkatkan semangat anak-anak kami dalam belajar dan menggapai cita-citanya. Terima kasih”.
Syukur (25), yang ikut serta dalam pelayanan potong rambut, mengatakan, “merasa senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan sukarela bersama ASEZ.” Peserta lain, Geofran (19, MTU), menambahkan, “melihat senyum tulus dan semangat anak-anak membuat hati terasa hangat sekaligus tersentuh.”
Selama bertahun-tahun, ASEZ telah melaksanakan kegiatan perlindungan lingkungan sekaligus pelayanan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Sumatera Utara. Pada tanggal 8 Agustus, mereka membersihkan area sepanjang 2 kilometer di sekitar Universitas Sari Mutiara di Medan, Sumatera Utara, dan mengumpulkan 210 kilogram sampah.
Komunitas internasional telah memberikan dukungan besar dan pujian terhadap semangat mahasiswa yang telah berkontribusi bagi masyarakat melalui upaya penanggulangan perubahan iklim, pencegahan kejahatan, pelayanan masyarakat, pertukaran budaya, dan kegiatan sosial antar-sesama.
Upaya mereka tidak hanya mencakup Indonesia, tetapi juga seluruh dunia. Hingga saat ini, mereka telah menerima sebanyak 490 penghargaan. Di antaranya adalah Penghargaan Sekretaris Eksekutif (UNCCD), Penghargaan Pelayanan Sukarela Presiden AS (Emas), penghargaan lingkungan hidup internasional seperti ‘Penghargaan Green Appel’ dan ‘Penghargaan Green World’, serta Sertifikat Penghargaan dari Presiden Kongres Peru.
Gereja Tuhan, yang menjadi dasar berdirinya ASEZ, adalah gereja global dengan lebih dari 7.800 lokasi di 175 negara. Sebanyak 3,92 juta anggotanya percaya kepada Tuhan Bapa dan Tuhan Ibu, seperti yang diajarkan dalam Alkitab, dan menerapkan ajaran “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” melalui perlindungan lingkungan, pemulihan bencana, membantu sesama, donor darah, dan berbagi budaya.
Dengan melaksanakan lebih dari 31.100 kegiatan sukarela, Gereja Tuhan telah menerima lebih dari 5.200 penghargaan. Di antaranya adalah Penghargaan Pelayanan Sukarela Presiden dari Tiga Pemerintahan Presiden AS, Penghargaan Presiden dari Tiga Pemerintah Korea, Penghargaan Ratu Inggris untuk Pelayanan Sukarela, Medali Kehormatan dan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup dari Peru, serta Medali Penghargaan Legislatif dari Brasil.
(NAI/NAI)