Walau Refocusing Anggaran, Dinas Ketapang TPH Sumut Optimis Capai Target PAD

Walau Refocusing Anggaran, Dinas Ketapang TPH Sumut Optimis Capai Target PAD
Walau Refocusing Anggaran, Dinas Ketapang TPH Sumut Optimis Capai Target PAD (Analisadaily/Mulyadi Hutahaean)

Analisadaily.com, Medan – Pemerintah secara nasional, termasuk Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Hortikultura (Ketapang TPH) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), tengah melakukan refocusing anggaran. Meski demikian, dinas ini tetap optimistis mampu mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2025 yang telah ditetapkan.

Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H. Rajali, melalui Sekretaris Dinas Yusfahri Parangin-angin, Senin (1/9), menegaskan pihaknya berkomitmen mengoptimalkan setiap potensi PAD meski kondisi sosial-ekonomi saat ini penuh tantangan.

“Target kita Rp2,063 miliar dan itu akan kita kejar semaksimal mungkin. Sumbernya berasal dari penjualan benih di balai benih, rumah dinas, serta aset lain yang dimiliki. Walaupun tidak besar, tetap kita maksimalkan,” kata Yusfahri.

Dia menjelaskan, potensi terbesar PAD masih bersumber dari penjualan benih dan pemanfaatan aset dinas, seperti rumah dinas. Namun, dinamika sosial yang berkembang belakangan ini turut memberi pengaruh.

“Kalau situasi kisruh seperti demo terus terjadi, perekonomian akan terganggu. Pendapatan masyarakat menurun, dan kalau sampai ada perusakan, pada akhirnya uang rakyat juga yang terbuang. Karena itu, kami berharap suasana tetap kondusif agar ekonomi bisa bergerak,” jelasnya.

Menyikapi kebijakan refocusing anggaran, Yusfahri menyebut pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah. Fokus utama, katanya, adalah belanja yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Program pemerintah harus tepat sasaran. Target tetap akan kita maksimalkan, sambil terus mencari peluang-peluang baru agar kekuatan finansial Sumut semakin baik,” tegasnya.

Namun, optimisme tersebut tidak sepenuhnya sejalan dengan kondisi di lapangan. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor, misalnya, harus menghadapi dampak penghematan anggaran.

Kepala UPTD BIH Gedung Johor, Ir. Muddin Dalimunthe, melalui Kasubag TU Riki Himawan, mengungkapkan bahwa produksi bibit mereka terpengaruh.

“Untuk tahun 2025 ini, penghematan anggaran dilakukan sampai tiga kali. Jelas itu berdampak pada produksi bibit yang kami hasilkan. Meski begitu, kami tetap berupaya eksis memproduksi bibit tanaman berkualitas,” kata Riki.

Menurutnya, pada tahun 2025 BIH Gedung Johor masih memproduksi berbagai bibit hortikultura, antara lain durian 2.000 batang, duku 500 batang, bawang merah varietas Bima 300 kg, pisang barangan 500 batang melalui kultur jaringan, dan kentang 1.000 planlet.

“Kalau dibandingkan tahun 2024, jumlahnya jauh berkurang. Tahun lalu kami produksi durian 6.000 batang, alpukat 1.000 batang, pisang barangan kultur jaringan 10.000 batang, serta bawang merah 300 kg,” ujarnya.

Dengan menurunnya produksi bibit, target PAD UPTD BIH Gedung Johor juga ikut berkurang. Tahun 2025 ini ditetapkan sebesar Rp24 juta, sementara tahun 2024 lalu mencapai Rp139,5 juta.

Meski dihadapkan pada keterbatasan, baik dinas maupun unit pelaksana teknis tetap berupaya agar target PAD tercapai. Di tengah tekanan refocusing anggaran, optimisme untuk menjaga ketahanan pangan dan mendukung perekonomian daerah tetap menjadi komitmen utama.(mul)

(NAI)

Baca Juga

Rekomendasi