Seminar ini mengusung tema "Melangkah Maju Membangun BPR-BPRS Sumut yang Berintegritas dan Inovatif." Acara berlangsung di Medan pada Senin 1 Agustus 2025.

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Sumut, Wan Nuzul Fachri, bersama Kepala Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) I Medan, Muhamad Yusron, serta Ketua Umum Perbarindo, Teddy Alamsyah.

Turut hadir Wakil Ketua Umum Perbarindo I Gede Hartadi sebagai moderator, Robby Satria dari OJK Provsu sebagai narasumber, serta Sekretaris DPD Perbarindo Sumut Mery Sulianty yang menyampaikan sambutan mewakili pengurus daerah.

Dalam sambutannya, Wan Nuzul menegaskan bahwa integritas merupakan kunci utama dalam pengelolaan BPR. Ia menyoroti fakta bahwa pencabutan izin usaha BPR sebagian besar disebabkan oleh fraud dan lemahnya integritas.

"Pertumbuhan BPR-BPRS di Sumut cukup baik, meski masih di bawah rata-rata. Karena itu dibutuhkan pengelolaan industri yang lebih baik, tetap berintegritas, dan terus berinovasi dalam meningkatkan layanan serta kepercayaan masyarakat," ujarnya.

Ketua Umum Perbarindo, Teddy Alamsyah, menyampaikan bahwa Rakerda adalah forum penting untuk evaluasi kinerja pengurus, menyampaikan pencapaian, sekaligus menetapkan langkah strategis ke depan.

"Rakerda di Sumut ini merupakan yang kedua kalinya sesuai AD/ART Perbarindo. Kami berkomitmen memberi masukan demi perbaikan ke depan," kata Teddy.

Senada, Sekretaris DPD Perbarindo Sumut Mery Sulianty menekankan bahwa inovasi digitalisasi BPR harus berpijak pada tata kelola yang kuat.

"Inovasi tanpa integritas berisiko, sementara integritas tanpa keberanian berubah akan membuat kita tertinggal,” tegasnya.

Ketua Panitia, Hisar Sitanggang, melaporkan bahwa Rakerda dihadiri 47 dari 49 anggota BPR-BPRS Perbarindo Sumut, sehingga memenuhi kuorum sesuai ketentuan.

Dari hasil sidang, peserta menyepakati penunjukan Adi Junianto sebagai Pj Ketua DPD Perbarindo Sumut hingga Musda ke-VII yang dijadwalkan pada November 2025 mendatang.

Pimpinan Sidang Jona Sitepu menambahkan, seluruh anggota diundang untuk mengikuti jalannya Rakerda sebagai bentuk keterbukaan dan transparansi pengurus.

Rangkaian seminar ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama seluruh peserta untuk membangun industri BPR-BPRS yang berintegritas, inovatif, dan tangguh menghadapi perubahan.

Acara juga dimeriahkan pertunjukan barongsai sebagai simbol keberanian dan kemakmuran, penampilan musik Diatomic Band, sesi fellowship dinner, serta pemberian penghargaan bagi pihak berprestasi.

(JW/RZD)