Para wakil Ketua DPRD Medan duduk di tanah saat menerima aksi unjukrasa mahasiswa yang tergabung dalam HMI (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Ketua DPRD Medan, Wong Chun Sen, dinilai melanggar instruksi Mendagri terkait pertemuannya di hotel dengan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, saat masa gencar-gencarnya aksi demonstrasi di tanah air.
Dalam pertemuan itu, politisi PDI Perjuangan itu turut didampingi Kabag Persidangan dan Perundangan-undangan Sekretariat DPRD Medan Andreas Willy Simanjuntak, Rabu (3/9/2025) di Hotel Inna.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan Robi Barus mengatakan instruksi Mendagri kepada pejabat daerah agar menunda kegiatan seremonial yang dianggap pemborosan dan berpotensi memancing kritik publik di tengah kondisi masyarakat saat ini
"Instruksi ini bertujuan agar pejabat daerah peka terhadap situasi masyarakat dan menjaga kepercayaan publik, terlebih lagi pemborosan anggaran," kata Robi Barus kepada wartawan, Jumat (5/9/2025).
Robi yang merupakan anggota Komisi I tersebut mengungkapkan, saat kelompok masyarakat melakukan aksi demo di instansi pemerintah termasuk gedung DPRD, harus diterima di gedung itu juga. Apakah itu sifatnya aksi maupun silaturahmi. Gedung DPRD Medan bisa menampung massa untuk diskusi, dialog atau menyampaikan aspirasi.
"Kan ada ruang rapat anggaran atau ruang rapat Banmus di DPRD Medan yang bisa menampung massa menemui wakilnya di DPRD Medan. Kalau kurang besar, ruang rapat Paripurna juga bisa digunakan. Sebab, gedung dewan ini milik rakyat. Kenapa kita tidak memberi contoh yang baik, justru melakukan pemborosan anggaran di kala situasi sekarang ini masyarakat sedang mengkritik pemerintah dan DPR RI," tegas Robi bernada kesal.
Pada saat pertemuan kelompok Cipayung Plus tersebut di Hotel Inna Jalan Balai Kota, massa HMI juga unjuk rasa di DPRD Medan. Mereka diterima oleh Wakil Ketua DPRD Medan H Rajudin Sagala, H Zulkarnain, Hadi Suhendra dan sejumlah anggota DPRD Medan lainnya.
Sehari sebelumnya, kata Robi, massa GMKI juga unjuk rasa di DPRD Medan, Selasa (2/9/2025). Di dua aksi mahasiswa tersebut, mereka mengharapkan kehadiran Wong Chun Sen menemui mereka, tapi yang datang Wakil Ketua DPRD Medan.
"Wakil Ketua DPRD Medan datang menemui massa demo sambil duduk di tanah, dan rela berpanas-panasan. Sedangkan Ketua DPRD bertemu dengan kelompok lainnya di hotel, di ruang ber AC," ucap Robi.
Wakil Ketua DPRD Medan Hadi Suhendra uang dimintai pendapat mengatakan tidak mengetahui adanya pertemuan itu.
"Tanya ke Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen lah," kata politisi Golkar ini kepada wartawan, Jumat (5/9/2025).
Ketua HMI Cabang Medan Cici Indah Rizki mengatakan, meski HMI ikut tergabung dalam Cipayung Plus, tapi tidak ada diajak dalam pertemuan di hotel tersebut. Mereka lebih memilih turun langsung melakukan aksi di depan gedung DPRD Medan dan diterima tiga Wakil Ketua.
Ketua GMKI Cabang Medan Wendy Sembiring mengaku ada pertemuan di Inna Hotel Medan. Pertemuan tersebut kata dia adalah silaturahmi, yang diundang DRPD Medan. Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen memilih bungkam. Karena dihubungi lewat telepon dan di WhatsApp tidak mau membalas.
Sedangkan Andreas Willy Simanjuntak mengatakan, pertemuan dengan adik-adik mahasiswa diadakan di luar kantor semata-mata untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan bersama.
Situasi belakangan ini cukup dinamis, sehingga diperlukan tempat yang lebih kondusif, netral, dan memiliki fasilitas memadai agar dialog bisa berlangsung dengan baik, tanpa gangguan teknis maupun potensi gesekan.
"Intinya, substansi tidak berubah. Dimanapun pertemuan dilaksanakan, komitmen Ketua DPRD adalah tetap mendengarkan aspirasi mahasiswa secara terbuka, menghargai pendapat mereka, dan menindaklanjutinya sesuai mekanisme yang berlaku. Dan tidak menggunakan anggaran pemerintah," kata Andreas. (mc)
(REL/RZD)