Lake Toba Writers Festival 2025 di Medan - Samosir, Jadi Panggung Sastra Dunia

Lake Toba Writers Festival 2025 di Medan - Samosir, Jadi Panggung Sastra Dunia
Lake Toba Writers Festival 2025 di Medan - Samosir, Jadi Panggung Sastra Dunia (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Samosir - Festival Penulis Danau Toba (Lake Toba Writers Festival/LTWF) 2025 resmi dibuka dengan meriah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, pada Rabu (10/9/2025).

Ajang literasi bertaraf internasional yang berlangsung mulai 10- 13 September 2025 di Samosir juga, mempertemukan penulis, pembaca, budayawan, tokoh media, guru, siswa, serta pejabat dari berbagai tingkatan—internasional, nasional, hingga regional.

Festival yang pertama kali digelar di Samosir pada 2023 ini telah mendapat pengakuan luas, termasuk dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, serta UN Tourism yang menyebut LTWF sebagai “inisiatif yang benar-benar menginspirasi.” Tahun ini, LTWF juga resmi bergabung dalam Asosiasi Festival Sastra Global bergengsi.

Pendiri festival, Amol Titus, menegaskan bahwa pembukaan setiap tahun akan dipusatkan di Medan untuk melibatkan kalangan akademisi. “Visi kami adalah meningkatkan kesadaran di kalangan mahasiswa, pemuda, dan dosen. Karena itu, kami berkomitmen berkolaborasi dengan universitas-universitas di Medan,” ujarnya.

Lebih dari 200 mahasiswa dan dosen hadir mengikuti sesi sastra dalam tiga bahasa: Inggris, Indonesia, dan Batak. Penulis ternama seperti Ika Natassa, Asma Nadia, Saut Poltak Tambunan, dan Amol Titus tampil membaca karya serta mendiskusikan tema besar tahun ini: “Identitas (Etnik, Nasional, Global) dan Lingkungan (Alam, Budaya, Sosial-Ekonomi).”

Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution melalui Desni Maharani Saragih menyampaikan apresiasi, menyebut LTWF sebagai bagian penting dari agenda literasi dan seni di Sumut. Senada, Rektor USU menilai festival ini menjadi ruang pertemuan gagasan dan budaya yang mampu membangun solidaritas kemanusiaan.

Festival tahun ini juga memberi penghormatan kepada dua maestro sastra dunia: penyair Inggris William Wordsworth dalam peringatan 175 tahun wafatnya dan sastrawan besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer pada 100 tahun kelahirannya. Cuplikan karya mereka dibacakan dan didiskusikan dalam sesi khusus.

Puncak hari pertama ditutup dengan pertunjukan Balada Danau Toba, puisi epik karya Amol Titus yang dibawakan koreografer senior Opera Bata, Thomson Hutasoit. Perpaduan sastra, tari, musik, dan kostum penuh warna memikat penonton, termasuk Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel, yang menyebut pertunjukan itu “indah dan inspiratif.”

Usai pembukaan di Medan, festival akan berlanjut ke Samosir pada 12–13 September. Bupati Samosir Vandiko T. Gultom melalui Asisten Administrasi Umum Sekdakab Samosir, Arnod Sitorus, menyampaikan kebanggaan daerahnya kembali menjadi tuan rumah acara bergengsi ini.

“Atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Samosir, kami mengucapkan selamat datang di Samosir, negeri indah bagaikan surga, awal peradaban Batak,” ucap Arnod

Ia juga menyinggung prestasi terbaru, yakni Kaldera Toba yang pada 6 September lalu meraih penghargaan dari UNESCO. Menurutnya, kekayaan alam dan budaya Danau Toba harus dijaga melalui tiga pilar utama: edukasi masyarakat, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat.

“Semoga para penulis dapat menghasilkan karya yang mengangkat budaya dan keindahan Danau Toba untuk diwariskan kepada generasi muda dan dikenal dunia,” pungkasnya.

Informasi lebih lanjut mengenai festival dapat diakses melalui laman resmi: www.LakeTobaWritersFestival.com.

(REL/WITA)

Baca Juga

Rekomendasi