Diskusi Soal Konvergensi Media

Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU Kunjungi Analisa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU Kunjungi Analisa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU Kunjungi Analisa Diskusi Soal Konvergensi Media (analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) angkatan 2023 melakukan kunjungan media ke redaksi Harian Analisa, Selasa (16/9/2025).

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari tugas mata kuliah Manajemen Media Massa, dengan fokus utama pada analisis konvergensi media yang tengah dijalankan media khususnya oleh Harian Analisa dalam menghadapi tantangan era digital.
Mahasiswa yang turut serta dalam kunjungan ini antara lain: Dwi Garini Oktavianti, Shefira Riani Manany, Salmawana Pasaribu, Elvira Rossa Siregar, Fathimah Az Zahrah, Mutiara Chairunnisa, Lu'lu' Yolanda Putri, dan Gabriella Govir Uli Pasaribu.
Dalam sesi diskusi bersama Pemimpin Redaksi Harian Analisa, War Djamil SH, para mahasiswa menggali informasi seputar strategi dan kebijakan redaksi, proses produksi konten, pemanfaatan teknologi digital, model bisnis, serta tantangan yang dihadapi media cetak di tengah dominasi media online.
Transformasi tak terelakkan
War Djamil didampingi Sekred Zulnaidi menyampaikan, transformasi media cetak menuju platform digital adalah sesuatu yang tak bisa dihindari. "Ini adalah tantangan besar yang harus dijawab dengan serius oleh setiap insan pers. Di masa depan, diperkirakan hanya akan tersisa sekitar 3 hingga 5 koran harian yang benar-benar sehat di kota-kota besar mancanegara," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengakui bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya internet, membawa dampak besar terhadap pola konsumsi berita masyarakat. Namun demikian, ia juga menyoroti bahwa kontribusi media cetak terhadap platform online dari sisi finansial masih menjadi persoalan yang belum sepenuhnya terjawab.
"Secara konten, media cetak masih berperan penting dalam memberikan informasi mendalam dan terpercaya. Namun dalam hal monetisasi, media online memiliki tantangan tersendiri. Kita masih mencari formula terbaik untuk menjadikan platform digital sebagai sumber pendapatan utama," tambahnya.
Menganalisis konvergensi media
Dalam wawancara tersebut, para mahasiswa menanyakan bagaimana Harian Analisa mengintegrasikan strategi redaksional antara versi cetak dan digital. Mereka juga menyoroti bagaimana konten disesuaikan untuk masing-masing platform dan bagaimana teknologi seperti media sosial dimanfaatkan untuk menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya generasi muda.
Salah satu mahasiswa, Dwi Garini Oktavianti, menyampaikan bahwa kunjungan ini sangat membuka wawasan mereka tentang realita industri media saat ini. "Kami jadi paham bahwa proses adaptasi media konvensional terhadap digitalisasi itu sangat kompleks, tidak hanya soal teknologi, tapi juga menyangkut budaya organisasi, SDM, bahkan etika jurnalisme," ungkapnya.
Masa depan media
Kunjungan ini tidak hanya memberikan pemahaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi refleksi akan masa depan media massa di Indonesia. Media cetak yang dulunya menjadi sumber utama informasi, kini dituntut untuk lebih gesit dan inovatif agar tidak tertinggal di tengah pesatnya perkembangan digital.
Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami langsung dinamika dunia media yang sebenarnya, tidak hanya dari sisi teori, tetapi juga realitas di lapangan.
"Media adalah pilar demokrasi. Maka penting bagi mahasiswa komunikasi untuk terus mengikuti perkembangan dan memahami bagaimana media bertransformasi dalam era digital," tutup War Djamil

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi