Dinkes Medan Dorong Percepatan Skrining dan Tes HIV Lewat Program Swakelola Tipe 3

Dinkes Medan Dorong Percepatan Skrining dan Tes HIV Lewat Program Swakelola Tipe 3
Dinkes Medan Dorong Percepatan Skrining dan Tes HIV Lewat Program Swakelola Tipe 3 (Analisadaily/zulnaidi)

Analisadaily.com, Medan – Dinas Kesehatan Kota Medan mengambil langkah strategis dalam memperkuat penanggulangan HIV/AIDS dengan meluncurkan Program Swakelola Tipe 3, yang melibatkan jejaring bidan dan rumah sakit swasta dalam memperluas akses skrining dan tes HIV di masyarakat.

Demikian disampaikan Emilda. SKM, Pengelola Program HIV Dinkes Kota Medan dalam jumpa pers yang diselenggarakan PKBI Sumut di kantor PKBI Sumut, Jumat (26/9/2025). Turut memberi keterangan Adelia Risa P SE, M.SP Ketua Kerja Lingkup Sosial Kemasyarakatan BAPEDA Kota Medan, Mariance S.STP. M.SP Kabid Rehabsos Dinsos Kota Medan, Saurma MGP Siahaan Ketua Yayasan Peduli Anak HIV-AIDS dan L Marsudi Budi Utomo, Pengelola Peogram Komisi Penanggulangan AIDS Kota Medan.

Dikatakan program ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pencapaian target nasional “Three Zeros”: Zero infeksi baru, Zero kematian akibat AIDS, dan Zero stigma serta diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Tahun 2025 ini, Dinas Kesehatan akan menjalankan dua kegiatan utama dalam program Swakelola Tipe 3, yaitu: Percepatan Skrining dan Tes HIV pada Ibu Hamil di fasilitas bidan jejaring dan rumah sakit swasta. Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2025 Tingkat Kota Medan.

Untuk mendukung pelaksanaan program, Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Anak Dengan HIV-AIDS, yang akan membantu memperkuat kapasitas tenaga kesehatan, khususnya bidan praktik mandiri dan tenaga medis di fasilitas swasta.

“Kami ingin memastikan masyarakat, terutama kelompok rentan, bisa lebih mudah mengakses layanan skrining dan tes HIV sejak dini,” ujar Emilda.

Program Swakelola Tipe mengedepankan pendekatan kolaboratif dan partisipatif dengan fokus utama pada Perluasan Akses Skrining & Tes HIV. Memberikan layanan skrining HIV di bidan jejaring dan rumah sakit swasta.

Mendorong deteksi dini agar pasien bisa segera mendapatkan pengobatan ARV.

Kemudian pelatihan bidan dan tenaga medis swasta terkait standar pelayanan tes HIV serta penguatan sistem rujukan jika ditemukan kasus positif.

Selanjutnya melibatkan organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan fasilitas kesehatan pemerintah. Membangun layanan HIV yang ramah, inklusif, dan bebas diskriminasi.

Data Terkini HIV/AIDS

Berdasarkan Fact Sheet HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kota Medan 2025, hingga triwulan pertama tahun ini (Januari–Maret), tercatat 398 kasus baru HIV, menambah jumlah kumulatif sejak tahun 2006 menjadi 9.883 kasus.

Kelompok Usia mayoritas penderita berada pada rentang usia 25–49 tahun, disusul kelompok 20–24 tahun dan 15–19 tahun, menunjukkan tingginya kerentanan remaja dan dewasa muda.

Proporsi gender sebanyak 85% kasus terjadi pada laki-laki, dan 15% pada perempuan. Faktor risiko tertinggi berasal dari kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) dengan persentase 46,2%, disebabkan oleh hubungan seksual tanpa kondom.

Sebanyak 5.813 ODHA di Kota Medan saat ini telah mendapatkan pengobatan Antiretroviral (ARV) secara rutin.

Layanan konseling dan tes HIV terus diperkuat melalui fasilitas kesehatan pemerintah dan kerja sama dengan LSM serta komunitas.

Meski layanan terus diperluas, stigma dan diskriminasi masih menjadi tantangan besar yang membuat masyarakat enggan melakukan tes. Oleh karena itu, diperlukan kampanye edukasi publik secara masif, khususnya untuk generasi muda.

Dinas Kesehatan Kota Medan juga menekankan pentingnya dukungan anggaran yang memadai serta pendidikan seksual yang menyeluruh sebagai bagian dari strategi pencegahan.

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat ikut terlibat dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi ODHA, dan bersama-sama menekan angka infeksi baru di Kota Medan,” tutup pernyataan dari Din

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi