Muhammad Syahrir. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kemajuan di Universitas Sumatera Utara (USU) dalam beberapa tahun belakangan sangat dirasakan oleh sejumlah pihak. Khususnya adalah pembangunan infrastruktur yang mengubah wujud dari universitas tertua di Pulau Sumatera ini. Karenanya, pilihan Senat Akademik (SA) untuk tiga calon rektor yang dipilih patut diapresiasi karena ketiganya adalah cerminan dari keberlanjutan pembangunan di USU.
Muhammad Syahrir yang menempuh S1 dan S2 di USU menilai, Senat Akademik yang terdiri dari perwakilan fakultas dan guru besar tentu memiliki penilaian atas keberhasilan USU selama ini. “Kalau dilihat tiga nama yang dipilih adalah orang-orang yang berdedikasi dalam kemajuan USU beberapa tahun belakangan,” ujarnya.
Dengan kemajuan USU saat ini, imbuhnya, yang dibutuhkan adalah keberlanjutan. Tiga nama yang meraih suara terbanyak merepresentasikan hal itu. “Ada nama Prof. Isfenti, kita ketahui ia adalah dekan vokasi yang pertama. Kita lihat vokasi saat ini juga menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat untuk dikembangkan,” katanya.
Calon berikutnya adalah Prof. Poppy Anjelisa, yang diketahui juga merupakan Wakil Rektor III USU saat ini untuk bidang kerja sama. “Sebagai salah satu pimpinan universitas, tentu Prof. Poppy mengetahui dengan baik bagaimana arah kebijakan USU akan dilakukan ke depannya,” tegasnya.
Nama terakhir, yang juga meraih suara tertinggi adalah Prof. Muryanto Amin. “Sebagai leader tentu nama Muryanto Amin tidak bisa dilepaskan dari kemajuan-kemajuan USU saat ini. Dari tangan dinginnyalah program kerja terlihat nyata,” katanya.
M Syahrir sendiri mengakui bahwa kemajuan-kemajuan USU saat ini sangat berdampak untuk anak-anaknya yang menempuh kuliah di USU. Reputasi USU semakin baik di mata lokal, dan kita berharap segera sejajar dengan kampus-kampus top di Pulau Jawa.
“Fondasinya saya lihat sudah cukup kokoh. Tentu memperbaikinya tidak bisa membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan proses dan kerja keras tim. Namun tidak bisa dinafikan bahwa kemajuan USU sangat terlihat jelas,” ujar M Syahrir.
Tokoh pers nasional yang pernah mendapat Press Card Number One dari Presiden Joko Widodo ini melihat, aksi nyata yang dilakukan oleh pimpinan universitas beberapa tahun belakangan ini adalah suatu upaya untuk menaikkan marwah universitas. “Saya kuliah dulu tahun 80-an, dan saya merasakan sampai tahun 2000-an, jadi saya sangat merasakan betul perbedaanya,” ujarnya.
M Syahrir mengatakan bila ada orang yang mengatakan bahwa USU tidak memiliki kemajuan itu salah besar. Justru di era Prof. Muryanto Amin lah banyak hal positif dan kemajuan yang dirasakan.
“Dahulu pembangunan yang masih hanya di Fakultas Kedokteran, sekarang fakultas-fakultas lain mulai tersentuh peremajaan, di samping itu kita lihat juga layanan mahasiswa sekarang tidak ribet, lebih mudah yang menunjukkan bahwa reformasi birokrasi berjalan baik,” katanya.
M Syahrir yang sebentar lagi akan dilantik menjadi Dewan Kehormatan PWI Pusat ini berharap Majelis Wali Amanat (MWA) nantinya dapat menggunakan hak pilih yang tepat. “Tentu kalau melihat dari track recordnya, nama Muryanto Amin lah yang paling layak,” katanya.
Untuk diketahui, proses pemilihan Rektor USU Periode 2026-2031 saat ini tengah berjalan. Dari delapan calon yang lolos audisi, telah terpilih tiga nama calon rektor dengan raihan suara terbanyak di tingkat Senat Akademik. Berikutnya hasil final pemilihan diserahkan ke Majelis Wali Amanat yang akan dipilih pada 2 Oktober 2025.
(BR)