Kegiatan nonton bareng (Nobar) ini digelar sebagai bagian dari peringatan tragedi nasional Gerakan 30 September (G30S) yang terjadi pada tahun 1965.

Dalam tragedi tersebut, enam jenderal dan satu kapten gugur di tangan kelompok yang hendak mengganti ideologi Pancasila. Jenderal AH Nasution sendiri menjadi target penculikan, namun berhasil selamat.

Dalam sambutannya, Bupati Saipullah menegaskan pentingnya mengenang peristiwa kelam tersebut sebagai pengingat bagi generasi muda.

Ia menyampaikan bahwa setiap anak bangsa harus terus menyalakan semangat melawan segala bentuk ancaman terhadap persatuan dan ideologi bangsa.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat sejarahnya. Peristiwa G30S/PKI merupakan luka sejarah yang harus dijadikan pelajaran. Jangan sampai ada upaya mengganti Pancasila dengan ideologi lain,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya meneladani semangat tokoh-tokoh besar asal kawasan Mandailing Natal seperti Jenderal Besar AH Nasution, Adam Malik Batubara, Todung Mulya Lubis, Adnan Buyung Nasution, serta para pahlawan perintis lainnya.

“Semangat mereka harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk memperkuat persatuan dan membangun daerah,” tambahnya.

Ketua Ikatan Pemuda Hutapungkut (IPH), Abdullah Batubara, selaku ketua panitia kegiatan mengatakan bahwa penayangan film ini merupakan agenda rutin tahunan.

Tujuannya untuk mengedukasi generasi muda tentang sejarah nasional dan memperkenalkan sosok Jenderal AH Nasution serta tokoh-tokoh besar lainnya dari daerah tersebut.

“Kami ingin menjadikan Hutapungkut sebagai desa sejarah, tempat generasi muda belajar mengenali akar perjuangan bangsa,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkab Madina, antara lain Asisten Administrasi Umum Lismulyadi Nasution, Kepala Diskominfo Azhar Paras Muda Hasibuan, Kepala Badan Kesbangpol Kapsan Usman, Kepala Disdukcapil Yamna Nasution, Kabag Umum Irsan Nasution, Kabag Kesra Bahruddin Juliadi, Camat Kotanopan Muslih Lubis, dan Camat Ulupungkut Tajuddin Nasution.

Pemutaran film tersebut juga disambut antusias oleh ratusan masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pelajar dan anak-anak dari sekitar desa. (RES)

(WITA)