Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) sekaligus Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen itu menyatakan dukungannya kepada Presiden Prabowo terkait polemik MBG.

Effendi menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia sebagai fondasi kemajuan bangsa.

“Kalau kita hanya hidup rutin tanpa peningkatan kualitas, seperti gizi, pendidikan, dan karakter, ya niscaya 10 sampai 15 tahun ke depan kita bisa terpuruk,” ujarnya saat menghadiri kunjungan kasih yang digelar di Bale Karina, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin (29/9/2025).

Ia juga mengapresiasi komitmen pemerintah yang berani mengalokasikan anggaran besar demi kepentingan rakyat.

Meski begitu, ia mendorong agar semua program terus dievaluasi dan diperbaiki jika masih ada kekurangan.

“Ya, kalau ada kurang, kita perbaiki. Jangan malah dijadikan bahan untuk menjatuhkan. Semua demi rakyat,” sebutnya.

Menurutnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dilihat sebagai langkah besar, bukan hanya dari insiden yang terjadi.

Hal ini juga sejalan dengan komitmen PSBI dalam mendukung program-program pemerintah, terutama dalam membangun SDM melalui pendidikan adat, sosial dan budaya.

Dalam sambutanya, Effendi juga mengatakan PSBI telah terbentuk di 156 wilayah di seluruh dunia. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kasih sayang antar sesama anggota PSBI.

"Inilah perkumpulan kita untuk berkeluarga, memberikan kasih," tuturnya.

Selain itu, Effendi juga menyoroti kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh 14 wilayah PSBI dalam masa persiapan acara itu.

Effendi menyampaikan harapannya agar semangat persatuan dan pelestarian budaya terus dijaga, sejalan dengan perhatian pemerintah saat ini terhadap kebhinekaan.

"Apalagi pemerintahan sekarang, Pak Prabowo sangat peduli terhadap kebhinekaan dan budaya. Mari kita jaga budaya kita, tetap satu dalam Indonesia, tetapi tetap mempunyai warna-warni," pungkasnya.

(RZD)