Selain itu, politisi PAN tersebut juga minta agar pihak rumah sakit berbenah mengingat RS Pirngadi itu sudah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan bisa menjalin kerjasama dengan pihak ketiga.

"Kami (Fraksi PAN-Perindo) desak Pemko Medan agar menyelamatkan Pirngadi dari kondisi yang sangat memprihatinkan terkait buruknya sarana dan prasarananya," pinta Bahrumsyah saat tampil sebagai juru bicara dalam sidang Paripurna Pengesahan Perubahan APBD TA 2025 di gedung DPRD Medan, Senin (29/9/2025).

Menurut Bahrum, tidak hanya RSUD Pirngadi saja yang perku dibenahi, hal serupa juga harus dilakukan terhadap Rumah Sakit (RS) Bachtiar Djafar yang sudah beroperasi 7 tahun di Medan Utara.

"Kedua rumah sakit milik Pemko ini sangat diaayangkan. Disamping sarana dan prasarananya masih sangat minim, pengelolaan manajemannya juga tidak profesional," tegas Bahrum yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan itu.

Oleh karena itu, lanjutnya, Fraksi PAN–Perindo minta Wali Kota Medan untuk dapat merekrut manajemen yang profesional dalam mengelola rumah sakit, sehingga pelayanan di rumah sakit tersebut berjalan optimal.

"Begitu juga soal dokter spesialis harus dihadirkan guna pelayanan yang lebih baik," pintanya.

Menurut Bahrumsyah, kondisi RS Bachtiar Djafar saat ini masih jauh dari harapan masyarakat Kota Medan khususnya warga yang berdomisili di Medan Utara, meski sudah 7 tahun beroperasi.

"Saat RS lain penuh pasien, berbanding terbalik dengan RS Bachtiar Djafar yang tidak dapat pasien," sebut Bahrumsyah yang kemudian minta Wali Kota Medan untuk memberikan perhatian serius terhadap dua rumah sakit tersebut.

(MC/RZD)