Siti Najaliyah, Guru Inspiratif dari Batubara Dari Honorer Hingga Pengajar Praktik Nasional

Siti Najaliyah, Guru Inspiratif dari Batubara Dari Honorer Hingga Pengajar Praktik Nasional
Siti Najaliyah, Guru Inspiratif dari Batubara Dari Honorer Hingga Pengajar Praktik Nasional (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Batu Bara - Sejak kecil Siti Najaliyah, guru di SD Negeri 29 Sukaraja Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara, Sumatera Utara bercita–cita ingin menjadi seorang guru, karna Siti melihat jadi guru itu enak. Seiring berjalannya waktu cita-cita itupun dapat ia capai.

Tepatnya 1 Juli 2008, Siti mengawali karier sebagai guru di SD Negeri 17 Titi Payung sebagai guru Honorer. Sejak saat itu dia mulai menyesuaikan diri, mempelajari situasi dan kondisi baik siswa, rekan guru, maupun masyarakat dilingkusangan sekolah.

"Menjadi seorang guru honorer memang tidak mendapat penghasilan yang cukup, akan tetapi saya merasakan kebahagian tersendiri saat mengajar. Saya percaya dengan pepatah “apa yang kita tanam maka itulah yang akan kita tuai”. Pepatah itu seolah–olah memotivasi saya untuk selalu memberikan pembelajaran yang baik untuk anak didik saya. Setiap hari saya belajar hal – hal tentang metode, strategi media pembelajaran yang bisa menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran," bilangnya.

Walaupun dia sudah belajar tentang berbagai hal untuk menunjang keberhasilan siswa dalam proses belajar, Siti tetap merasa belum begitu puas. Masih ada saja hal yang kurang menurutnya. Hingga akhirnya datanglah kabar baik dari dinas Pendidikan tentang Perekrutan Fasiliator Daerah dari Tanoto Foundation. Lalu Siti pun berusaha mencari tahu bagaimana caranya agar bisa mengikuti program tersebut.

"Tapi sayangnya ternyata wilayah kami bukanlah sasaran dari program tersebut, dan akhirnya dengan rasa kecewa saya berusaha menerima kenyataan itu," ucapnya.

Namun nasib berkata lain, Dua minggu setelah informasi itu dia dihubungi oleh Staff GTK Dinas Pendidikan Batu Bara, diminta mengikuti kegiatan perekrutan program Pintar Tanoto Foundation dan Sitipun langsung menyetujuinya.

Proses seleksipun dimulai banyak sekali peserta seleksi pada waktu itu. Para peserta melakukan praktik mengajar serta wawancara. Beberapa minggu kemudian hasil perekrutan program Tanoto Foundation pun diumumkan dan nama Siti ada di antara nama-nama orang yang lulus.

"Setelah dinyatakan lulus seleksi, kamipun diberikan pelatihan Training of Trainer, nggak main–main, selama satu minggu kami mendapatkan ilmu yang tidak pernah kami dapatkan sebelumnya, sejak saat itu jiwa keguruan saya seolah-olah mendapatkan amunisi baru. Ilmu yang saya dapatkan di pelatihan tersebut langsung saya aplikasikan ke siswa-siswa saya. Banyak sekali pelatihan dan bimbingan yang diberikan oleh Tanoto Foundation kepada kami para fasdanya. Pelatihan yang diberikan kepada kami bukan saja tentang pembelajaran kepada murid, namun juga ketrampilan soft skill lainnya seperti teknik fasilitasi, tentang bersikap berpenampilan menjadi narasumber, profesional dan lainnya" beber Siti.

Pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Tanoto Foundation tidak hanya saja bermanfaat untuknya dan siswanya. Namun banyak sekali siswa-siswa lainnya serta rekan–rekan guru lainnya yang mendapatkan manfaat dari program Tanoto Foundation.

"Berbekal ilmu yang saya dapatkan, saya mencoba mengikuti program baru yang diluncurkan oleh pemerintah yakni Program Guru penggerak dan alhamdulillah saya lulus, dan Pendidikan program guru penggerak Angkatan 3 saya lewati dengan mudah. Tidak berhenti disitu saja Ilmu yang didapati dari Tanoto Foundatian juga membawa saya Lulus Menjadi ASN PPPK di wilayah kabupaten Batubara, dan tidak berhenti disitu ilmu dari Tanoto Foundation juga membawa saya lulus menjadi Pengajar Praktik Angkatan 8 dari program guru penggerak. Luar biasa sekali dampak dari pelatihann-pelatihan yang diberikan Tanoto Foundation kepada saya," akunya.

Diakui Siti, Banyak perubahan yang telah dia alami, tidak satupun pernah dia bayangkan, apalagi sampai mengikuti pelatihan ke Universitas Terkenal di Singapore, berawal dari kunjungan CEO Tanoto Foundation ke Kabupaten Batubara dan bersilahturahmi langsung dengan Bupati Batubara, membahas tentang perkembangan Pendidikan di kabupaten Batubara. Hasil dari pertemuan tersebut Bapak Bupati memberikan apresiasi terhadap guru- guru yang berprestasi di kabupaten Batubara yakni dengan mengikutsertakan guru- guru terpilih dan terseleksi ke Singapore mengikuti pelatihan “Enculturation of STEM Expertise “ dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan NIE NTU Singapura.

Berdasarkan intruksi bupati, Dinas Pendidikan Batubara langsung menginformasikan kepada guru-guru di Batubara. Ada syarat khusus yang diberikan yakni guru yang bisa mengikuti seleksi tersebut adalah alumni Guru Penggerak, dan Siti telah memilikinya. Link pendaftaran serta beberapa proses seleksi dibuat secara online lewat link yang dibagikan oleh dinas Pendidikan. Setelah beberapa hari 5 nama orang yang beruntung itu pun keluar.

"Dan syukurnya nama saya ada di antara ke 5 orang yang beruntung tersebut. Akhirnya saya Bersama 4 rekan saya bisa mengikuti pelatihan di program STEM di Singapura," katanya.

Masih seputaran STEM, tanggal 10 November 2024 lalu, para alumni STEM Singapura juga diundang oleh kementrian Pendidikan dasar untuk mengikuti pelatihan di Jakarta. Berdasarkan undangan dari kemendikbud itu para alumni STEM 2023 Singapura menghadiri kegiatan tersebut. "Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari Tanoto Foundation Fasilitator Daerah Program Pintar Kab.Batubara. Bersama Tanoto Foundation saya bisa berdampak positif untuk Pendidikan dan pengembangan diri saya, bisa berkontribusi menciptakan pendidikan yang berkualitas mempercepat kesetaraan Peluang," pungkas Siti.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi