Go-Bravo, Inovasi Braille Audio dari Mahasiswa UMSU untuk Tunanetra

Go-Bravo, Inovasi Braille Audio dari Mahasiswa UMSU untuk Tunanetra
Go-Bravo, Inovasi Braille Audio dari Mahasiswa UMSU untuk Tunanetra (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa UMSU ciptakan “Go Bravo”, media belajar bagi tunanetra di era digital inovasi pendidikan inklusif melalui program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) 2025.

Tim mahasiswa ini sukses mengembangkan “Go Bravo”, media pembelajaran berbasis Braille Audio Interaktif yang dirancang khusus untuk membantu siswa tunanetra belajar sejarah perjuangan pahlawan dan budaya lokal Sumatera Utara.

Go Bravo memadukan sistem huruf braille dengan tombol interaktif (push button) yang terhubung ke audio narasiberbahasa daerah Batak, Jawa, dan Melayu. Saat penggunamenekan tombol, audio akan otomatis mengeluarkan suara pemandu melalui headset, sehingga siswa dapat mendengar materi pelajaran tanpa perlu membaca panjang lebar.

Ketua tim pengembang, Fiona Aris Aulia menjelaskan, ide Go Bravo lahir dari hasil survei di SLB A Karya Murni Medan, di mana banyak siswa tunanetra masih kesulitan memahami pelajaran sejarah karena keterbatasan media pembelajaran.

“Kami melihat buku Braille yang mereka miliki sudah banyak yang rusak dan sulit dibaca. Dari situ kami berpikir, bagaimana jika pembelajaran dibuat dengan suara, tapi tetap memakai Braille agar tetap mendidik sentuhan mereka,” ujar ketua tim Go-Bravo.

Produk ini tak hanya fokus pada teknologi bantu, tetapi juga memiliki nilai budaya. Go Bravo menampilkan narasi tentang perjuangan pahlawan lokal seperti Sisingamangaraja XII dan kisah budaya Sumatera Utara yang dikemas dalam tiga bahasa daerah.

“Kami ingin anak-anak tunanetra juga bisa mengenal sejarah dan bahasa daerahnya sendiri. Jadi Go Bravo tidak hanya alat bantu belajar, tapi juga alat pelestarian budaya,” ulasan Afta.

Dosen pembimbing, Arief Aulia Rahman, S.Pd., M.Pd, mengapresiasi inovasi ini sebagai langkah nyata mahasiswa UMSU dalam menerapkan prinsip edukasi humanis dan inklusif. Menurutnya, produk seperti Go Bravo relevan dengan arah pendidikan era Society 5.0 yang mengutamakan keseimbangan antara teknologi dan nilai kemanusiaan.

Uji coba Go Bravo di SLB A Karya Murni Medan menunjukkan hasil positif. Siswa tunanetra menyatakan senang dengan metode pembelajaran berbasis suara, karena lebih mudah dipahami dan menarik. Tim juga telah memasarkan produk ini melalui media sosial dan kegiatan Car Free Day untuk memperkenalkan inovasi ini ke masyarakat luas.

Dalam peluncuran perdananya, tim pengembang Go-Bravo secara resmi mengajukan permohonan dukungan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara.

Tim Go-Bravo juga telah mengajak kerja sama Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara guna memperkuat dukungan terhadap pengembangan serta pemanfaatan media pembelajaran inklusif ini.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan penggunaan Go-Bravo di sekolah-sekolah luar biasa serta lembaga sosial, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh para siswa tunanetra.

Selain mendapat sambutan baik dari pihak sekolah, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Go Bravo juga tengah dalam proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk melindungi desain dan sistem teknologinya.

Ke depan, tim Go Bravo berencana memperluas konten kebudaya daerah lain di Indonesia dan menambahkan fitur-fitur baru seperti navigasi suara dan memori penyimpanan yang lebih besar.

“Harapan kami, Go Bravo bisa menjadi media pembelajaran nasional bagi tunanetra, bukan hanya di Medan atau Sumatera Utara,” tutup Fiona Aris Aulia.

Melalui karya ini, mahasiswa UMSU membuktikan bahwa teknologi sederhana pun dapat memberikan dampak besar bagi pendidikan inklusif. Go Bravo menjadi bukti nyata bahwa semangat Inovasi, Kemandirian, dan Kepedulian Sosial dapat berjalan beriringan di tangan generasi muda kampus Muhammadiyah.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi