Bupati Dairi Bilang SPKLU Lompatan Besar, Juangga Silaban: Bukan Prioritas

Bupati Dairi Bilang SPKLU Lompatan Besar, Juangga Silaban: Bukan Prioritas
Bupati Dairi Bilang SPKLU Lompatan Besar, Juangga Silaban: Bukan Prioritas (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sidikalang - Bupati Kabupaten Dairi, Vickner Sinaga, meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Hotel Berristera Sitinjo, Rabu (1/10).

Dalam pidatonya, Vickner mengatakan, langkah tersebut merupakan lompatan besar.

“Ini jadi catatan sejarah, menghadirkan teknologi baru bagi Dairi. Upaya ini termasuk solusi menghindari antrean di SPBU,” kata Vickner.

Top manajemen ini berpendapat, terobosan ini tentu berdasarkan banyak pertimbangan, terlebih efisiensi dan efektifitas. Penggunaan energi listrik saat ini merupakan sebuah tuntutan jaman.

Karenanya, kehadiran SPKLU diharap bukan hanya berdampak ke Dairi, tetapi juga bagi daerah tetangga.

Diterangkan, melalui penggunaan alat itu, hanya butuh waktu 30 menit mengisi baterai hingga panuh atau sebesar 71 KWH.

Untuk perjalanan Sidikalang-Medan, menghabiskan 53 persen atau 33 KWH. Dengan hitungan matematika, hanya mengeluarkan biaya energi Rp81 ribu.

“Bukankah ini sangat hemat,” kata Vickner.

Terpisah, anggota DPRD fraksi Nasional Demokrat, Juangga Silaban, Jumat (3/10) mengatakan, fasilitas dimaksud belum kategori prioritas saat ini. Tidak terlalu mendesak.

“Berapa unit rupanya mobil listrik yang ada di Dairi. Dari sisi keuangan, apakah ada pendapatan asli daerah (PSD) yang akan diterima?” kata Juangga.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur berupa jalan dan irigasi, jauh lebih penting dan sangat dibutuhkan.

“Relitasnya, jalan di Kecamatan Silima Pungga-Pungga dan Siempat Nempu Hilir, jamak rusak parah. Kalau disuarakan untuk perbaikan, dalih eksekutif, anggaran terbatas,” ujar Juangga.

Dia berpendapat, bagaimana menumbuhkan perekonomian, seyogianya, strategi sedemikian yang urgen dibicarakan. Jika jalan sudah mulus sampai ke desa, pemasaran hasil pertanian dipastikan mudah. Dampak positifnya apa? Masyarakat punya uang.

“Kalau penduduk sudah mengantongi uang, beli apapun mereka mampu,” kata Juangga.

Dijelaskan, jalan dari Desa Lae Luhung hingga Desa Sinar Pagi, berantakan puluhan tahun. Padahal, hasil tani melimpah dan berkesinambungan. Diantaranya, durian, coklat, kopi dan pisang. Tetapi, aksesnya buruk.

Solusi konkret penanganan jalan putus menghubungkan Desa Lae Markelang Kecamatan Siempat Nempu Hilir-Desa Lau Kersik Kecamatan Gunung Sitember, dipastikan lebih dinanti petani ketimbang SPKLU.

“Saya kira, penempatan tenaga medis secara merata di seluruh desa, jauh lebih prioritas guna mewujudkan masyarakat sehat. Bagaimana menghadirkan tenaga medis berkualitas serta komitmen melayani penduduk, jauh lebih menarik bagi masyarakat,” ujar Jungga.

Sementara itu, anggota fraksi Gerindra, Joel Owek Simanullang memilih tak berkomentar ketika diminta tanggapan terkait peresmian SPKLU.

“Kalau SPKLU, saya no comment-lah dulu,” kata Joel sembari tertawa.

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi