Warga Minta Pihak Perusahaan Turut Berkontribusi Perbaiki Jalan Rusak di Aek Baringin (Analisadaily/G Tambunan)
Analisadaily.com, Aek Natas - Warga di Lingkungan 6, Kelurahan Aek Baringin, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), mengeluhkan kondisi jalan rusak yang sudah lama tak kunjung diperbaiki. Keluhan ini disampaikan warga pada Senin (6/10/2025).
Jalan yang berada di lingkungan tersebut mengalami kerusakan parah dan menjadi sangat memprihatinkan saat hujan turun. Genangan air yang bisa mencapai hingga satu meter membuat warga, termasuk anak-anak sekolah, tidak bisa melintasi jalan tersebut. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya drainase di sisi kanan dan kiri jalan.
Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Labura segera memanggil pihak perusahaan PT Sawit Bandar Durian (PT SBD), yang berlokasi di Lingkungan 6, Aek Baringin. Mereka menilai sejak perusahaan tersebut berdiri, tidak ada manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Salah satu warga, Ramadhan S. S., menjelaskan bahwa jarak jalan rusak tersebut hanya sekitar 1 km dari Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), namun kondisinya sangat memprihatinkan. "Setiap kali hujan turun, jalan ini tergenang dan aktivitas warga lumpuh total. Anak-anak pun tidak bisa pergi ke sekolah," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa truk-truk milik PT SBD, yang mengangkut buah kelapa sawit dengan tonase sekitar 16 ton, setiap hari melintas di jalan tersebut, namun perusahaan tidak pernah berkontribusi dalam perawatan jalan.
"Pihak perusahaan hanya menikmati jalan ini tanpa ada kontribusi apapun. Mobil-mobil truk engkel milik perusahaan setiap hari lewat membawa muatan berat, tapi jalan dibiarkan rusak," ungkapnya.
Tokoh masyarakat setempat juga mengkritik PT SBD karena tidak pernah memberdayakan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. Tidak ada bantuan perbaikan jalan, maupun bantuan sosial lainnya bagi warga yang tinggal di sekitar operasional perusahaan.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Lurah Bandar Durian, Bahasan Pasaribu, membenarkan bahwa PT SBD memang belum pernah memberikan bantuan kepada warga, termasuk dalam hal perbaikan jalan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh awak media, Manager PT SBD, E. Sitepu, mengatakan bahwa persoalan jalan tersebut pernah dibahas bersama pihak PT Socfindo dan beberapa warga.
"Kita paham kondisi masyarakat. Jalan ini bukan milik PT, ini jalan umum. Bahkan Kepling saja pusing memikirkan jalan itu. Tapi kalau ada alat berat, mungkin bisa kita bantu perbaiki," ucapnya.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut melalui pesan WhatsApp mengenai kontribusi CSR perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan bagi warga dan lingkungan, E. Sitepu hanya membalas dengan satu kata: "Ok."
Setelah pesan tersebut, jurnalis mencoba mengirimkan pertanyaan lanjutan mengenai maksud dari balasan "ok", namun pesan hanya centang satu—diduga pihak manajer memblokir nomor jurnalis.
Pernyataan E. Sitepu mengenai pembahasan dengan PT Socfindo juga menuai pertanyaan, sebab menurut warga, jalan tersebut tidak pernah digunakan oleh PT Socfindo. Jalan yang dimaksud merupakan akses utama ke Lingkungan Aek Baringin, yang setiap hari dilintasi truk-truk milik PT SBD.
(GT)(WITA)