Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dan Mendagri Tito Karnavian (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan - Pemerintah Republik Indonesia menargetkan sebanyak 25.000 unit rumah subsidi dapat terbangun di Sumut pada tahun 2026. Target ini meningkat dari yang awalnya 15.000 unit, ditambah menjadi 20.000 unit rumah subsidi.
Hal itu dikatakan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, saat mengunjungi perumahan subsidi, Kompos Patria Tama, di Jalan Pelita, Kecamatan Sunggal, Medan Krio, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (10/10/2025).
Maruarar mengunjungi perumahan subsidi tersebut bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dikatakan Ara, sapaan akrab Maruarar, secara nasional, pemerintah menargetkan 350.000 unit rumah subsidi dapat terbangun tahun depan.
"Kita juga menargetkan dapat merenovasi 400.000 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR," ungkapnya.
Ara turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang yang telah mendukung pembangunan rumah subsidi.
Dalam kunjungan itu, Ara dan Tito bersama Sekda Deliserdang, Dedi Maswardy, mengatakan, pembangunan rumah subsidi memerlukan dukungan dari banyak pihak, mulai dari masyarakat, pengembang, pemerintah, media, perbankan, asuransi pedagang bahan bangunan, kontraktor, industri, dan sebagainya.
"Nah, itu membentuk ekosistem. Jadi, keberhasilan ini membutuhkan kerja sama," ucapnya.
Direktur PT Kompos Thatya Dharaka, Wahyudi mengatakan, perumahan subsidi tersebut akan berisi lebih dari 500 unit rumah. Pada tahap pertama pihaknya telah membangun sebanyak 218 unit. Sedangkan untuk tahap kedua direncanakan sebanyak 365 unit.
“Dan untuk tahap kedua ini sudah terjual sebanyak hampir 200 unit. Saat ini dalam proses pembangunan," bebernya.
Wahyudi bersyukur l pemerintah memberikan dukungan dengan menggratiskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk rumah subsidi dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pada kesempatan itu, Maruarar Sirait juga menyempatkan diri berbincang dengan Rina, warga perumahan tersebut. Rina mengaku senang tinggal di perumahan Kompos Patria Tama, dikarenakan rumah di komplek tersebut tersusun rapi dan telah dilengkapi dengan fasilitas pendukung.
"Di sini juga bebas banjir, Pak," kata Rina kepada Maruarar.
Maruarar turut memberikan apresiasi kepada pengembang perumahan Kompos Patria Tama karena telah membangun rumah dengan rapi dan lengkap dengan fasilitas yang dibutuhkan. Hal ini membuat penghuni nyaman tinggal di kompleks tersebut.
Nona Wahyuni selaku Direktur Pemasaran, mengatakan, rumah subsidi tersebut dijual dengan harga Rp 166 juta per unitnya.
Sementara Mendagri Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah untuk menggratiskan BPHTB dan PBG untuk rumah subsidi. Tapi kalau untuk rumah komersial tetap dikenakan.
Menurut Tito, dengan pembebasan itu sepintas Pemda merasa rugi karena kehilangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tapi nantinya Pemda akan mendapatkan peningkatan PAD yang signifikan secara teratur, yakni dari perolehan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Satu tahun kita terlihat rugi karena menggratiskan BPHTB dan PBG. Namun ketika rumah subsidi sudah banyak terbangun, maka di tahun berikutnya Pemda akan mendapatkan PAD dari PBB dalam jumlah besar," sebutnya.
Sekda Deliserdang, Dedi Maswardy mengatakan, sejak Asri Ludin Tambunan dan Lom Lom Suwondo memimpin Deliserdang, pasangan itu telah menggratiskan BPHTB untuk rumah subsidi. Begitu juga dengan PBG rumah subsidi sudah gratis.
Hingga September 2025, sudah terbangun 4.165 unit rumah subsidi di Deliserdang. Awalnya Deliserdang mendapat kuota dari pemerintah pusat sebanyak 7.000 unit rumah subsidi. Namun kuota itu ditambah menjadi 9.000 unit hingga akhir tahun ini.
"Kami optimis target dapat tercapai," tandasnya.
(RZD/RZD)