Panen Raya Berdikari, Polmed Panen Terobosan Teknologi untuk Negeri

Panen Raya Berdikari, Polmed Panen Terobosan Teknologi untuk Negeri
Panen Raya Berdikari, Polmed Panen Terobosan Teknologi untuk Negeri (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Politeknik Negeri Medan (Polmed) menggelar kegiatan Diseminasi Penelitian Panen Raya Berdikari 2025 di Aula Gedung Direktorat Polmed, Kamis (16/10/2025. Kegiatan ini menjadi ajang pamer karya inovatif hasil riset sivitas akademika Polmed yang berorientasi pada penerapan teknologi vokasi di lapangan.

Program Panen Raya Berdikari merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Program Katalisator Kemitraan Berdikari, yang berfokus mendorong diseminasi hasil riset agar lebih membumi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Beberapa hasil penelitian yang dipamerkan antara lain teknologi pemanas udara untuk efisiensi produksi biodiesel berbahan minyak jelantah, pupuk hayati dari limbah jagung dan sawit, moda angkut hasil panen tanpa awak, serta sistem traceability coffee yang mendukung rantai pasok industri kopi nasional.

Tahun ini, tim Berdikari Polmed yang terdiri dari peneliti Polmed dan Politeknik Wilmar Nabati Indonesia (WBI) menjadi salah satu tim yang dinilai paling menonjol karena riset-risetnya telah menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia usaha.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur Polmed ini turut didampingi oleh Kepala Dinas
Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Medan, Dr. Illyan Chandra Simbolon, S.STP., M.SP., Kepala
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Medan, Ahmad Untung Lubis, S.Sos., M.Eng, serta pimpinan Politeknik Negeri Medan.

Direktur Polmed, Dr. Ir. Idham Kamil, S.T., M.T., dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini adalah wujud nyata keberhasilan penelitian terapan di kampus vokasi.

“Kita ingin hasil penelitian dari kampus bisa langsung digunakan oleh masyarakat dan
industri. Melalui Panen Raya Berdikari, karya riset dosen dan mahasiswa Polmed semakin dekat dengan kebutuhan dunia nyata,” ujar beliau.

Empat inovasi tersebut meliputi alat pemanas udara untuk efisiensi produksi biodiesel dari minyak jelantah, pupuk hayati berbasis limbah jagung dan sawit, moda angkut hasil panen tanpa awak, serta sistem jejak kopi Sicafee berbasis GPS dan blockchain.

Keempatnya menjadi bukti bahwa riset vokasi mampu menghasilkan solusi yang relevan dan berdampak luas. Dari sektor energi, tim peneliti dari Polmed mengembangkan teknologi pemanas udara
yang meningkatkan efisiensi produksi biodiesel hingga 90 persen, dengan kapasitas 480 liter per
hari.

Teknologi ini membantu proses esterifikasi berjalan lebih cepat, hemat energi, dan stabil. Inovasi di bidang pertanian tak kalah menarik.

Tim peneliti dari Wilmar Bisnis Indonesia
menciptakan pupuk hayati dari limbah jagung dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk
mengembalikan kesuburan tanah yang menurun akibat pupuk kimia. Uji lapangan memperlihatkan hasil positif dan produktivitas tanaman meningkat 30 persen dan biaya pemupukan turun 20 persen.

Selain itu, hadir pula moda angkut hasil panen tanpa awak dari Peneliti Wilmar Bisnis Indonesia yang menjawab persoalan kekurangan tenaga panen di perkebunan sawit. Alat ini mampu bergerak di medan berat dan menekan biaya operasional langsir hingga 40 persen, sekaligus membuka peluang industri baru di bidang perakitan dan perawatan alat pertanian lokal.

Dalam sambutannya, Kadisnaker menyampaikan dukungan terhadap Polmed yang melek
terhadap riset yang berdampak bagi masyarakat. “Polmed menunjukkan bahwa penelitian vokasi menciptakan solusi nyata yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan lapangan kerja. Inovasi seperti ini yang perlu terus dikembangkan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, kegiatan juga diisi dengan Diskusi Publik yang menghadirkan narasumber Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Ferri Ichsan, S.T., M.Sc., M.Eng. Hendry Halim, S.Hut, dari PT. Berkah Nabati Nusantara, serta Head Of Division Agronomy, CV. Rotama, Bapak Patar Hasudungan Silitonga, SP., MMPP, Diskusi membahas arah kolaborasi antara industri, pemerintah, dan perguruan tinggi dalam memperkuat riset terapan dan hilirisasi hasil inovasi.

Keduanya menyampaikan apresiasi terhadap langkah Polmed yang terus memperkuat
peran riset vokasi dalam mendukung pembangunan daerah. "Polmed menunjukkan bahwa riset bukan hal yang jauh dari masyarakat. Inovasi yang
dikembangkan hari ini memberi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi bisa menjadi motor
penggerak ekonomi lokal,” ucap Ferri Ichsan.

(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi