BI Sumut Ajak Media Bangun Pemberitaan Positif dan Edukatif Soal Kebijakan Ekonomi (Analisadaily/irin juwita)
Analisadaily.com, Bandung – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara, Iman Gunandi, menyoroti pentingnya peran media dalam membangun opini publik yang positif terkait kebijakan Bank Indonesia.
“Kami berharap media dapat berperan aktif dalam peningkatan dan pengembangan konten yang mampu membangun pemberitaan positif mengenai kebijakan Bank Indonesia, sehingga dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas,” ujar Iman Gunandi dalam acara Capacity Building bagi insan pers ekonomi dan bisnis yang digelar Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara (KPwBI Sumut), Selasa–Jumat (21–24/10/2025).
Menurutnya, peran media saat ini sangat krusial, tidak hanya sebagai penyampai informasi yang edukatif, tetapi juga sebagai sarana hiburan yang banyak diakses masyarakat. “Konten yang menarik dan mudah dicerna menjadi kunci untuk menjangkau audiens yang lebih luas,” tambahnya.
Untuk mendukung tujuan tersebut, BI Sumut menghadirkan narasumber ternama, yakni konten kreator Aldo Gius Tino, yang memberikan wawasan praktis kepada para jurnalis tentang cara mengemas informasi ekonomi dan bisnis agar lebih kreatif, menarik, dan relevan di era digital.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Hilton Bandung itu dibuka oleh Kepala KPwBI Sumut Rudy Brando Hutabarat, yang diwakili oleh Deputi BI Sumut Iman Gunandi. Sekitar 30 jurnalis dari berbagai media di Sumut turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Dalam paparannya, Imam menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi dan sinergi antara BI dengan kalangan jurnalis ekonomi dan bisnis. “Peran wartawan sangat krusial dalam penyebaran informasi yang akurat, faktual, dan berimbang mengenai isu-isu ekonomi seperti perkembangan inflasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan dalam pemberitaan, agar masyarakat tidak panik terhadap isu-isu tertentu, seperti kenaikan harga cabai yang sempat melambung tinggi. “Kami berharap wartawan dapat menyajikan pemberitaan yang tidak hanya informatif, tetapi juga memberikan solusi terkait isu inflasi tersebut,” ungkapnya.
Imam mengakui bahwa inflasi di Sumatera Utara memang meningkat seiring kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras dan cabai merah. Namun, hasil analisis kebijakan ekonomi dan keuangan daerah menunjukkan bahwa hingga Oktober 2025, kondisi ekonomi Sumut masih tergolong stabil.
Hal itu, katanya, tidak terlepas dari langkah cepat pemerintah dalam menekan inflasi melalui berbagai kebijakan, seperti pelaksanaan pasar murah. Karena itu, peran media sangat penting dalam menjaga stabilitas informasi ekonomi di masyarakat.
Selain itu, Imam juga menyoroti masih minimnya partisipasi wartawan Sumut dalam lomba penulisan Call for Opinion pada ajang Sumatranomics 2025.
“Padahal, Call for Opinion Sumatranomics 2025 ini merupakan upaya mendukung peran jurnalis dalam memberikan perspektif kritis mengenai isu-isu strategis ekonomi di Sumatra. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi masukan berharga bagi perumusan kebijakan,” tutupnya.
Imam menegaskan bahwa lomba penulisan karya tulis Sumatranomics akan terus dilanjutkan sebagai bentuk apresiasi BI terhadap insan pers yang berkontribusi aktif dalam penyebaran informasi ekonomi yang sehat dan konstruktif.
(WITA)