Bidan Dian Novita Nasution, S.Keb., Bd menyuntikan vaksin DPT kedua buat Allya (Analisadaily/Mahjijah Chair Ozy)
Analisadaily.com, Medan - Semburat matahari mulai meninggi. Niken Andraviani warga Jalan Selamat, Gang Tembus No.76 B Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, ditemani ibunya menyambangi Pos Yandu Melur Citra yang beralamat di Kelurahan Harjo Sari I, lingkungan IV, Kecamatan Medan Amplas, Senin (27/10/2025). Dia dan ibunya tiba pukul 10.00 WIB.
Wajah Niken sumringah begitu bertemu dengan para ibu yang bertugas di Pos Yandu. Senyumnya melebar. Hari itu, Allya Shanum Almahyra Nasution anak pertamanya yang berusia empat bulan menerima "asupan imunisasi" dari bidan Dian Novita Nasution, S.Keb., Bd. yang hari itu bertugas di Pos Yandu Melur Citra.
Bayi mungil berkulit putih bersih dengan badan menggemaskan, yang tadinya masih lelap didekapan kain gendong neneknya, terbangun seketika. Matanya mengerjap terkena bias cahaya matahari yang mulai menyengat hangat ke wajahnya yang ranum.
Petugas pos yandu membawa Allya masuk ke ruangan. Berat badannya ditimbang. Bidan Dian Novita Nasution, S.Keb., Bd yang sudah berada di pos yandu sejak pukul 10.10 WIB, menyiapkan apa yang dibutuhkan Allya, imunisasi dasar. Dia meneteskan vaksin Rotavirus ke mulut Allya. Allya masih terlihat nyaman.
Usai meneteskan vaksin ke mulut mungil Allya, Bidan Dian mengambil spuit jarum suntik dari wadahnya. Allya ternyata mendapatkan dua suntikan di paha kanan dan kirinya. Meski jumlah vaksinnya sedikit, tetap saja mengundang tangis Allya memecah keriuhan di pos yandu itu, karena merasakan sakit. Wajahnya pun memerah.
Dengan ramah Bidan Dian mengingatkan Niken, ibunya Allya, bila Allya demam segera berikan obat anti demam. "Tidak perlu panik," ujarnya sambil menyodorkan obat demam yang sudah dikemas dalam plastik kecil warna biru, disambut Niken dan dibalas ucapan terima kasih.
Menurut Niken hari itu adalah imunisasi tahap II yang diikuti Allya. Sebelumnya Allya sudah mendapatkan asupan vaksin BCG, Rota Virus dan DPT tahap I.
"Imunisasi ini merupakan hak anak dan kewajiban orangtua untuk membawa ke pos yandu untuk mendapatkan imunisasi," jelas Niken yang mengaku mempercayakan kesehatan bayinya sejak awal di pos yandu yang memang disiapkan pemerintah untuk menerima "asupan imunisasi" sejak dini, gratis.
Niken berharap "asupan imunisasi" yang diberikan kepada anak tercintanya itu, bisa memproteksi kesehatan Allya ke depannya. "Saya berharap, imunisasi ini bisa membangun kekebalan tubuh yang kuat bagi Allya agar terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya," jelas Niken yang sadar betul melindungi kesehatan anaknya sejak dini merupakan tanggungjawabnya sebagai ibu.
"Imunisasi kali ini adalah imunisasi Allya tahap II. Sebelumnya, Allya sudah mendapatkan asupan vaksin BCG, Rota Virus dan DPT," imbuh Niken.
Dian Novita Nasution, S.Keb., Bd usai memberikan "asupan imunisasi" bagi Allya menjelaskan, hari itu Allya mendapatkan imunisasi DPT kedua. "Saya mengikuti imunisasi yang sebelumnya ya. Sebelumnya, Allya sudah mendapatkan BCG, Polio I, DPT I, kemudian PCV I, Polio II, maka saya hanya melanjutkan saja," jelas Dian yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Amplas itu.
Usia Allya sudah empat bulan. Menurut Dian, seharusnya Allya menerima DPT III. "Namun mungkin, pertama kali ibunya datang ke pos yandu, tidak pas usia Allya untuk mendapatkan "asupan imunisasi", maka saya hanya melanjutkan dulu DPT II, PCV II, Polio III dan Rotavirus yang masih pertama. Kebetulan kemarin di Dinas Kesehatan Medan untuk Rotavirus sempat kosong, maka baru ada di bulan lalu, maka saya beri Rotavirus pertama," jelas wanita berjilbab itu.
Untuk ke depan, lanjut Dian, Allya akan mendapatkan DPT III, Polio IV, IPV I dan Rotavirus yang kedua. Imunisasi DPT jni seharusnya diberikan saat bayi berusia dua bulan. Dan diusahakan asupan imunisasi bayi sudah lengkap sebelum usia setahun, untuk imunisasi dasar lengkap.
"Jika ada kejadian, kemungkinan ibunya tidak ingin membawa bayinya imunisasi, namun setelah dijelaskan petugas berkompeten terkait imunisasi dan si ibu sudah bersedia agar anaknya imunisasi, maka bisa dikejar, meski anaknya sudah lewat usia 1 tahun," jelas bidan yang ramah dan suka senyum itu.
Menurut Dian pemberian asupan imunisasi kepada bayi, memang sangat penting dilakukan sejak dini. Apalagi, sekarang virus, bakteri sudah banyak merebak dimana mana. Nah, imunisasi yang diberikan sedini mungkin, bisa menjadi benteng untuk mencegah serangan penyakit-penyakit yang kemungkinan bisa sebenarnya dicegah dengan imunisasi atau disebut dengan PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi).
Termasuk lah penyakit Tuberkulosis (TB, Hepatitis B, Polio, Difteri, Pertusis, Tetanus, Haemophilus Influenza Tipe B, PCV untuk Pneumoni, Rotavirus untuk diare, kemudian Campak Rubella untuk Campak dan Rubella, IPV untuk Polio.
"Semua vaksin tersebut tersedia di pos yandu maupun puskesmas atau di praktek swasta. Seperti praktek bidan, di dokter spesialis maupun rumah sakit. "Untuk di pos yandu semua gratis dan ditanggung pemerintah," tegasnya, kemudian mengimbau kepada para ibu yang memiliki bayi, segeralah membawa bayinya ke pos yandu maupun ke praktek swasta yang menyediakan imunisasi untuk mendapatkan "asupan imunisasi".
"Memproteksi sejak dini itu lebih baik, daripada di kemudian hari anak-anak kita terserang berbagai penyakit yang bersumber dari virus, bakteri dan lainnya," pungkasnya.
Terpisah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan Dr Pocut Fatimah Fitri MARS yang dihubungi Senin (20/10/2025), menyebutkan berdasarkan data Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), capaian imunisasi di Kota Medan sebagai berikut:
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) untuk tahun 2023 pencapaiannya 60.09%, tahun 2024 meningkat 73,65% namun untuk tahun berikutnya hingga September 2025 pencapaiannya hanya 35,84%.
Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) untuk tahun 2023 hanya 16,23%, tahun 2024 55.08% dan hingga September 2025 pencapaiannya masih 30,5%.
Untuk Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), untuk tahun 2023 hanya 1,48%, tahun 2024 meningkat sedikit 5.8% dan hingga September 2025 capaiannya masih 2,52%. (Mahjijah Chair)
(MC/RZD)