Analisadaily.com, Langkat - Di antara rimbun pohon kelapa sawit dan deru angin yang membawa aroma tanah basah, berdiri sebuah rumah sederhana berdinding tepas bambu dan beratap daun rumbia. Dari luar, rumah itu tampak rapuh, namun di dalamnya bersemayam cinta yang kokoh. Cinta antara sepasang kakek nenek dan dua cucu kecil yang mereka rawat dengan segenap tenaga dan kasih.
Sekitar pukul 17.30 WIB, Selasa 28 Oktober 2025, mobil yang kami tumpangi (tim analisadaily.com) diarahakan oleh aplikasi satelit Google Maps ke ujung jalan, dan terhenti didepan warung mi sop. Kami kemudian mencari dan bertanya keberadaan rumah Ayat, salah satu dari 164 keluarga yang rumahnya dialiri listrik gratis PLN.
Hayat, (68) tengah memilih dan meraut daun kelapa sawit untuk dijadikan lidi, sementara Supiani (65) istrinya tengah mengangkat jemuran yang tampak kering sejak lepas asar, namun sengaja dibiarkan hingga jelang maghrib. Mereka menghidupi dua cucu yatim yang sejak empat tahun terakhir dirawat mereka. Tidak butuh waktu lama mencari kediaman Ayat, rumahnya mencolok dibanding rumah-rumah disekitar karena beratap rumbia, dan berdinding anyaman bambu
Selama sepuluh tahun terakhir, rumah itu hanya diterangi oleh lampu seadanya, lampu kecil yang mendapat aliran listrik dari rumah tetangga lewat colokan panjang sambung menyambung, risiko nya, bisa korsleting dan terbakar. Setiap malam, mereka harus berhitung dengan waktu. Kalau tetangga mematikan listrik, otomatis rumah Hayat pun gelap gulita. Namun di tengah keterbatasan itu, Ayat dan Supiani tidak pernah kehilangan cahaya di hati mereka.
"Alhamdulillah, rumah kami akhirnya dapat listrik gratis, biasanya kami tarik listrik dari rumah tetangga pakai colokan sambung, tiap bulan saya urunan (patungan) kasih Rp. 50 ribu. Sekarang kami punya meteran sendiri, atas nama saya," kata Hayat.
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Ahmad Syauki mengatakan secara keseluruhan, penyaluran program LUTD di Sumatera Utara telah membantu untuk 164 rumah tangga yang di beberapa wilayah PLN dengan rincian, di UP3 Binjai ada 56 rumah tangga, UP3 Pematang Siantar (20 rumah tangga), UP3 Nias (19), UP3 Lubuk Pakam (14), UP3 Padang Sidempuan (14), UP3 Rantau Prapat (13), UP3 Medan Utara (10), UP3 Sibolga (7), UP3 Medan (6), dan UP3 Bukit Barisan (5).
"Sesuai data ada 164 keluarga yang mendapatkan listrik gratis dalam Program LUTD, listriknya disesuaikan berdaya 450 va hingga 900 va untuk warga prasejahtera di wilayah 3T yang rumahnya belum memiliki listrik mandiri, ini merupakan wujud nyata hadirnya PLN sekaligus memperingati Hari Listrik Nasional ke 80," kata Ahmad Syauki.
Kini, malam-malam mereka tak lagi bergantung tetangga. Supiani kini bisa menanak nasi dengan penanak listrik, sementara cucu-cucunya bisa belajar tanpa takut korsleting.
Ayat tak perlu lagi meminjam listrik dari tetangga, tak perlu khawatir colokan terbakar. Ia bisa duduk di beranda, menikmati kopi hangat sambil menatap bohlam yang memancarkan cahaya lembut, sebuah kemewahan yang dulu hanya bisa ia bayangkan.
Cahaya itu kini menjadi saksi. Bahwa setelah sepuluh tahun dalam gelap, akhirnya sebuah rumah bambu di pelosok Langkat kini berdiri lebih hidup dan berenergi, serta menghidupkan kembali harapan baru bagi warga warga di pelosok negeri.











