Hulman terpilih dan ditetapkan sebagai KRP setelah menang tipis pada pemungutan suara putaran kedua dengan perolehan 729 suara dari rivalnya pendeta Banner Siburian yang memperoleh suara sebanyak 722 suara. Sedangkan diurutan ketiga Pendeta Japati Napitupulu hanya memperoleh sebanyak 106 suara.

Sebanyak 5 suara dinyatakan abstein dari total kertas suara yang masuk sebanyak 1562. Sedangkan jumlah peserta RPH tahun 2025 ini sebanyak 2007 orang dan yang disahkan sebagai pemilih sebanyak 1.855 orang.

Pada proses pemilihan calon KRP putaran pertama sebelumnya diikuti sebanyak 11 orang pendeta. Antara lain, Pendeta Heince Simanjuntak, Pendeta Japati Napitupulu, Pendeta Tumpah H Simamora, Pendeta Banner Siburian, Pendeta Marudut Silitonga, Pendeta Timbul Sitanggang, PendetaHulman Sinaga, Pendeta Petrus Pardede, Pendeta Erwin Marbun, Pendeta Roida Situmorang, dan Pendeta Jhon K Naibaho.

Namun karena hasil pemungutan suara putaran pertama belum memenuhi syarat 1/2 n +1, maka proses pemilihan dilanjutkan ke pemungutan suara putaran kedua dengan calon KRP Pendeta Banner Siburian, Hulman Sinaga, dan Japati Napitupulu. Pada pemungutan suara putaran kedua ini Hulman ditetapkan KRP setelah memperoleh sebanyak 729 suara.

Usai terpilih dan ditetapkan menjadi KRP, Hulman menyampaikan bahwa ke depan pendeta memiliki banyak tantangan.

"Oleh sebab itu pendeta harus dibekali dan diperkenalkan dengan tantangan-tangan itu," ujarnya saat diwawancarai sejumlah wartawan.

Dia juga mengatakan, untuk menghadapi tantangan tersebut Ia akan mengajak para pendeta senior dan berpengalaman agar memberikan pemikiran dalam rangka peningkatan pelayanan dan mewujudkan visi-misi HKBP.

"Saya sebagai ketua rapat pendeta nanti akan meminta pemikiran para senior yang berpengelaman. Kita coba dorong ke depan bagaimana pendeta ini bisa berpartisipasi aktif sebagai pelayanan untuk mewujudkan visi-misi tersebut," tandasnya.

(CAN/RZD)