Lewat Program Kosabangsa, Unimor dan Undiksha Dorong Inovasi Gizi dan Ekonomi Warga Perbatasan

Lewat Program Kosabangsa, Unimor dan Undiksha Dorong Inovasi Gizi dan Ekonomi Warga Perbatasan
Lewat Program Kosabangsa, Unimor dan Undiksha Dorong Inovasi Gizi dan Ekonomi Warga Perbatasan (Anal)

Analisadaily.com, Medan - Desa Oepuah Selatan, Kecamatan Biboki Moenleo, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), menjadi lokasi pelaksanaan Program Kosabangsa Tahun 2025, hasil kolaborasi antara Universitas Timor (Unimor) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Bali. Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), dengan pendanaan penuh dari DPPM Tahun Anggaran 2025.

Pembagian makanan bergizi di posyandu
Kegiatan difokuskan pada dua kelompok mitra masyarakat, yakni kader Posyandu Desa Oepuah Selatan dan kelompok Industri Rumah Tangga (IRT) Nekmese. Melalui pelatihan penerapan teknologi pangan, kedua kelompok dibimbing untuk meningkatkan gizi anak serta memberdayakan ekonomi keluarga di wilayah perbatasan RI–RDTL.

Ketua tim pelaksana, Debora Chrisinta, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari tridharma perguruan tinggi yang diarahkan pada kebutuhan masyarakat.

“Kami melihat potensi besar dari ikan laut dan daun kelor yang melimpah di desa ini. Melalui pelatihan, kami dorong masyarakat untuk mengolah bahan lokal menjadi produk bergizi dan bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Pada tahap pertama, kelompok Posyandu dilatih membuat nugget ikan dan kelor sebagai makanan tambahan bergizi untuk pencegahan stunting pada balita. Produk ini diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan protein dan zat besi anak-anak di masa pertumbuhan. Dalam prosesnya, tim pelaksana bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten TTU untuk menganalisis kandungan gizi bahan yang digunakan, agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan gizi lokal.

Sementara itu, kelompok IRT Nekmese mendapatkan pelatihan peningkatan kualitas produk olahan ikan, terutama dalam aspek pengemasan modern untuk abon ikan dan diversifikasi produk kerupuk ikan. Peserta diajarkan cara memperpanjang daya simpan produk, membuat desain label menarik, serta menerapkan strategi pemasaran digital sederhana guna memperluas jangkauan pasar.

Salah satu anggota IRT Nekmese mengungkapkan bahwa pelatihan ini membawa perubahan positif bagi para ibu rumah tangga.

“Kami jadi tahu cara mengemas produk agar lebih menarik dan tahan lama. Sekarang kami bisa menjualnya ke toko-toko di sekitar Kefamenanu,” tuturnya antusias.

Kegiatan yang digelar pada 28–29 Oktober 2025 di Kantor Desa Oepuah Selatan itu mendapat apresiasi dari Camat Biboki Moenleo, Apolonius S. Usfal, S.Pi., yang menilai program ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas masyarakat.

“Program seperti ini penting karena tidak hanya meningkatkan ekonomi warga, tetapi juga menumbuhkan kesadaran tentang gizi dan kesehatan,” katanya.

Dukungan juga datang dari Kepala Desa Oepuah Selatan, Lidia Suluh, yang aktif mendampingi kegiatan sejak awal. Ia menyebut, Program Kosabangsa memberi dampak nyata bagi perempuan di desa, terutama dalam peningkatan keterampilan dan kemandirian ekonomi.

Program ini melibatkan tim pelaksana dari Unimor (Debora Chrisinta, S.Si., M.Si.; Justin Eduardo Simarmata, S.Si., M.Si.; dan Ludgardis Ledheng, S.Si., M.Si.) serta tim pendamping dari Undiksha (Dr. Ni Wayan Sukerti, S.Pd., M.Pd.; Dr. Made Santo Gitakarma, S.T., M.T.; dan Dr. Ida Bagus Putu Mardana, M.Si.). Enam mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi Unimor juga turut berpartisipasi dalam dokumentasi kegiatan dan desain kemasan digital produk masyarakat.

Dengan dukungan pendanaan DPPM Kemendiktisaintek, Program Kosabangsa di Desa Oepuah Selatan tidak hanya melahirkan produk pangan inovatif, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan hasil laut dan kelor secara berkelanjutan. Sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat ini menjadi contoh nyata penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan warga di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste.

Baca Juga

Rekomendasi