Ekonomi Sumut Tumbuh 4,55 Persen, OJK : Motor Penggerak Ekonomi Kawasan Barat Indonesia

Ekonomi Sumut Tumbuh 4,55 Persen, OJK : Motor Penggerak Ekonomi Kawasan Barat Indonesia
Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, Khairul Muttaqien. (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara, Khairul Muttaqien, menyampaikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus menunjukkan peran strategis sebagai motor penggerak ekonomi di kawasan barat Indonesia.

Pada triwulan III tahun 2025, ekonomi Sumut tumbuh sebesar 4,55 persen, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Sumatera mencapai 23,6 persen.

“Capaian ini menegaskan posisi Sumatera Utara sebagai kontributor terbesar perekonomian di Pulau Sumatera sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah barat Indonesia,” ujar Khairul Muttaqien, dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (8/11/2025).

Hingga September 2025, tercatat 107 entitas perbankan, 196 entitas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), dan 96 entitas pasar modal yang aktif beroperasi di Sumatera Utara. Total penyaluran kredit perbankan mencapai Rp312 triliun, tumbuh 13,6 persen secara tahunan (yoy), dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang tetap terjaga di level 1,89 persen.

Dari total penyaluran kredit tersebut, segmen korporasi menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp138,5 triliun atau 44,37 persen, disusul segmen konsumsi sebesar Rp92,4 triliun (29,62 persen), dan UMKM sebesar Rp81,2 triliun (26,02 persen).

Dari sisi sektor usaha, penyaluran kredit terbesar mengalir ke sektor pengolahan sebesar 25,17 persen, pertanian sebesar 17,41 persen, dan perdagangan besar sebesar 15,33 persen. Menurut Khairul, hal ini mencerminkan peran penting pembiayaan perbankan dalam menjaga aktivitas produksi, ketahanan pangan, serta distribusi perdagangan di wilayah Sumatera Utara.

Kota Medan sebagai pusat ekonomi dan perdagangan utama turut mencatatkan kontribusi signifikan, yakni hampir 50 persen dari total kredit perbankan Sumut atau sekitar Rp150 triliun. Kredit tersebut disalurkan melalui 57 bank umum dan 16 BPR/BPRS yang beroperasi di ibu kota provinsi ini.

Selain itu, ekosistem keuangan di Medan juga diperkuat oleh keberadaan 2 entitas dana pensiun, 27 perusahaan pergadaian, serta 50 entitas penyelenggara pinjaman online (PVML) yang berperan aktif mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan dukungan sektor keuangan yang sehat dan inklusif, OJK terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat struktur ekonomi Sumatera Utara agar semakin tangguh, produktif, dan berkelanjutan,” tutup Khairul Muttaqien.

(REL/WITA)

Baca Juga

Rekomendasi