Acara ini menjadi ajang unjuk karya sekaligus bentuk implementasi pembelajaran praktikum mahasiswa semester akhir.

Direktur Poltekpar Medan, Dr. Ngatemin, S.Pd., M.Si, menjelaskan, Pastry Display merupakan bagian dari kurikulum pembelajaran berbasis industri.

“Program ini mengarah ke kurikulum karena produk yang ditampilkan mengacu pada standar industri perhotelan. Di sini mahasiswa mempraktikkan apa yang mereka pelajari secara teori dan mewujudkannya dalam bentuk produk nyata,” kata Ngatemin.

Dijelaskannya, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menunjukkan hasil pembelajaran mereka kepada masyarakat, terutama kepada orang tua.

“Melalui kegiatan ini orang tua dapat melihat secara langsung karya nyata anak-anak mereka. Nah, produk yang dibuat mahasiswa sudah sangat representatif dan bahkan layak bersaing di pasar,” jelasnya.

Ngatemin menuturkan, meski produk mahasiswa tidak diperjualbelikan karena bersifat praktikum, kualitas hasilnya sudah setara dengan produk hotel berbintang.

“Kalau dilihat, hasilnya sudah layak jual, bahkan lebih menarik. Ini menunjukkan mahasiswa Poltekpar Medan sudah siap bersaing di dunia kerja,” ungkapnya.

Kepala Program Studi Seni Pengolahan Patiseri Poltekpar Medan, Jerry Wilson, SS., M.Hum, memaparkan, kegiatan ini menjadi puncak capaian pembelajaran mahasiswa semester lima.

“Selama lima semester mereka belajar teori dan praktik. Pastry Display imenjadi bukti kesiapan mereka untuk bekerja di industri,” ucapnya.

Kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana promosi kampus untuk menunjukkan kualitas lulusan Poltekpar Medan yang siap kerja.

Ketua Panitia Pastry Display 2025, Eva Delima Hutasoit mengatakan, acara ini diikuti mahasiswa Prodi Seni Pengolahan Patiseri kelas 5C dan 5D.

“Setiap mahasiswa mengundang satu orang tua, dan kegiatan dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan kampus,” sebutnya.

Tema Aloha Ocean Festival dipilih karena terinspirasi dari suasana tropis Hawai yang penuh warna dan semangat kebersamaan.

“Warna biru laut dan bunga-bunga tropis mencerminkan keceriaan, kehangatan, dan kreativitas yang ingin kami tampilkan dalam karya kami,” Eva menjelaskan.

Dalam acara ini, mahasiswa menyajikan beragam produk pastry dan kuliner, mulai dari dimsum, sate padang, seafood tumpah, chicken Hawaiian salad, hingga puluhan jenis mousse cake, croissant, dan danish.

“Total ada hampir seratus jenis produk yang kami tampilkan,” ujarnya.

Daikui Eva, kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa. Melalui kegiatan ini mereka bisa menuangkan ilmu yang diperoleh selama lima semester, baik dari kampus maupun dari pengalaman magang di hotel.

“Saya berharap kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan setiap tahun agar mahasiswa dapat terus berkreasi dan menyalurkan ide-idenya,” Eva menandaskan.

(RZD/RZD)