Gebyar budaya yang menjadi ajang kolaborasi seni, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal ini menampilkan berbagai kesenian dari etnis-etnis di Deliserdang.

"Ini adalah gebyar budaya pertama di era kepemimpinan saya bersama Pak Lom Lom. Acara ini kami persembahkan untuk seluruh insan seni dan budaya di Deliserdang," ujar Asri Ludin di acara yang turut diramaikan dengan keberadaan stand kuliner dan kerajinan untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat lokal tersebut.

Seluruh pengisi acara di gebyar tersebut adalah putra-putri terbaik Deliserdang. Pelaksanaan gebyar diharapkan tidak hanya menjadi ruang pelestarian budaya, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi pelaku UMKM.

"Insya Allah tahun depan kita gelar kembali. Tidak hanya dipadati pengunjung, tapi juga ramai UMKM. Semoga teman-teman UMKM terbantu, mendapatkan tambahan pemasukan, dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Deliserdang," cetus bupati.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Yudi Hilmawan SE, MM dalam laporannya mengemukakan, digelarnya gebyar budaya tersebut bertujuan melestarikan seni dan budaya.

Deliserdang adalah kabupaten besar yang sejak lama didiami berbagai suku dan membentuk identitas etnis masing-masing.

"Gebyar budaya menjadi wadah ekspresi bagi masyarakat, seniman, hingga pelajar," kata Kadis Budporapar.

Mantan Kadis Pendidikan ini menambahkan, pelaksanaan gebyar budaya selaras dengan visi Sehat Masyarakat melalui program Event Olahraga, Seni Budaya dan Keagamaan (Evoria), yang membuka ruang inovasi dan kreativitas bagi talenta-talenta lokal.

"Kami memilih Kecamatan Percut Sei Tuan karena wilayah ini merupakan yang terpadat di Deliserdang," sebutnya.

Selain tarian etnis budaya, acara semakin semarak dengan kehadiran bintang tamu Roy Purba dan Wannabe, yang sukses menghibur penonton hingga akhir kegiatan.

(MC/RZD)