Analisadaily.com-Deliserdang - Ketika seorang anak terdiagnosis tipes dan harus dirawat di rumah sakit, tentu membuat kekhawatiran mendalam pada orangtua. Tatapan cemas melihat tubuh mungil anak terbaring lemah di ruang perawata, akibat demam tinggi akibat tipes membuat anak harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Itulah yang dirasakan Wiwi Sundari (39), seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Kecamatan Beringin, merasa sangat khawatir melihat anak laki-lakinya kesakitan, karena penyakit tipes menyerang.
Melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, banyak keluarga termasuk Wiwi merasa lebih tenang ketika ada anggota keluarga yang dirawat, karena biaya pengobatan telah ditanggung. Ia membawa sang anak untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut di Rumah Sakit Patar Asih.
“Awalnya anak saya merasa lesu, bibirnya juga pucat jadi saya curiga karena baru saja pulang dari main-main kok lesu gitu, saya periksa suhu tubuhnya ternyata demam dan pada saat itu juga saya kasih obat ke anak saya. Selang beberapa jam anak saya tertidur dan saya periksa kembali suhu tubuhnya, tapi tidak turun juga,” tuturnya, Senin (17-11-2025).
Wiwi juga mengatakan, pada malam hari saat dicek kembali panas tubuh anaknya, belum ada perubahan pada suhu tubuhnya. Jadi ia dan suaminya mengambil langkah untuk membawa sang anak ke rumah sakit agar cepat ditangani, dan mengerti penyakit apa yang sedang diidap anaknya. Wiwi dengan perasaan yang campur aduk, sedikit merasa lega, karena sesampainya mereka di rumah sakit, sang anak langsung mendapatkan pertolongan cukup baik dari pelayanan rumah sakit.
“Saya sedikit lega waktu itu, karena saya melihat dan merasakan sendiri penanganan yang diberikan pihak rumah sakit sangat baik, mulai dicek suhu tubuh anak saya, pemasangan infus yang cepat, hingga pemeriksaan darah yang langsung dilakukan saat itu juga untuk mengetahui apa penyebab dari demam anak saya,” katanya.
Tidak hanya itu saja, Wiwi juga menjelaskan pengurusan administrasi menggunakan BPJS Kesehatan untuk perawatan anaknya sangat mudah dan cepat. Petugas adminsitrasi juga menjelaskan bahwa jika tidak membawa kartu BPJS Kesehatan, mereka bisa menggunakan Kartu Keluarga untuk pengecekan keaktifannya serta adminstrasi rawat inap sang anak.
“Setelah saya menyelesaikan administrasi anak saya, anak saya langsung dibawa untuk masuk ruang rawat inapnya, pelayanan yang diberikan sangat baik, mulai dari perawat yang menangani, dokter jaga, hingga petugas adminstrasi yang ramah dan juga cekatan, yang tadinya saya merasa khawatir, jadi merasa sedikit tenang,” jelasnya.
Ia menjelaskan, dokter yang menangani anaknya sangat baik, dan sesuai dengan prosedur, bahkan dokter bisa membuat suasana menjadi tenang, dan mudah untuk bertukar pikiran mengenai kondisi sang anak. Bahkan jika ada keluhan-keluhan yang dirasakan pada anaknya, para tenaga medis dengan cepat dan cekatan untuk menanganinya.
Kata Wiwi, untuk obat yang diberikan kepada anaknya sudah sesuai dengan apa yang diresepkan dokter. "Saya merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN ini, karena semua biaya dan penanganan yang diberikan itu lebih dari cukup dan sangat bagus. Jadi saya menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk terus mengaktifkan BPJS Kesehatannya, karna kita tidak tau musibah apa yang akan terjadi kepada kita kedepannya. Dengan memiliki dan menggunakan BPJS Kesehatan, semua terasa mudah dan tertolong,” tutur Wiwi.
(NAI)










