Analisadaily.com, Deliserdang - Ternyata kehadiran BPJS Kesehatan hadir bukan hanya untuk menjaga tubuh tetap sehat, tetapi juga untuk mendukung kesehatan mental serta kesejahteraan jiwa, melalui layanan kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan.
Lia Zuraida Surbakti (20), seorang mahasiswi asal Patumbak Kecamatan Biru-Biru, sangat terbantu dengan BPJS Kesehatan. Ia sudah sangat lelah dengan mental yang tertekan dan sudah sangat lama merasakan mentalnya tidak stabil.
“Sebelumnya saya mendapat diagnosa dari dokter dengan penyakit Organik Anxiety, di mana istilah penyakit ini merujuk pada gangguan kecemasan yang disebabkan suatu penyakit, kondisi medis, atau faktor organik spesifik yang secara langsung memengaruhi fungsi otak. Tapi dokternya juga menjelaskan bahwa diagnosa ini hanya sementara,” tutur Lia
Setelah mengetahui dan mendapatkan diagnosa ini, ternyata penyebab luka yang Lia dapatkan sejak lama, sehingga merasakan kehancuran dan tekanan pada mentalnya sendiri. Pada awalnya Lia berkonsultasi ke Klinik Sehati Husada. Setelah mendapatkan diagnosanya, ia diberikan tawaran untuk dirujuk ke RSJ Bina Karsa. Karena dengan adanya rujukan ini, Lia dapat ditangani lebih lanjut, dan mendapatkan kesembuhan mental yang lebih baik.
“Saya menjalankan ini semua, karena saya sudah lelah merasakan mental yang tertekan sejak kecil. Di mana akar permasalah yang saya dapat itu berawal dari keluarga saya, saya memiliki hubungan yang tidak baik dan akrab dengan keluarga saya. Padahal keluarga adalah fondasi awal yang sangat kokoh untuk keberlangsungan hidup seorang anak. Ditambah lagi, dengan dukungan yang diberikan keluarga kepada anak pasti akan membangkitkan motivasi, serta tumbuh kembang yang baik untuk mentalnya. Namun saya tidak mendapatkan itu semua,” cerita Lia, Senin (17/11/2025).
Awalnya, Lia juga merasa biasa saja dengan tekanan mental yang beliau rasakan, tetapi lama kelamaan ia tidak dapat menahannya. Apalagi ditambah faktor eksternal yang sangat memengaruhi mentalnya. Semakin bertambah tekanan mental yang Lia dapatkan, semakin tidak kuat dan lemah mental dalam dirinya. Sehingga ia memberanikan diri untuk memeriksa keadaan mentalnya yang berujung diberikan surat rujukan untuk konsultasi lebih lanjut mengenai keadaan mentalnya.
“Dengan adanya rujukan ke RSJ Bina Karsa ini, saya merasakan akan mendapat solusi yang baik untuk menaikkan dan menyembuhkan mental saya. Karena dengan menceritakan sedikit permasalahan yang saya rasakan, pasti ada motivasi dan jalan keluar yang diberikan,” jelas Lia.
Tidak hanya itu saja, Lia juga merasa sangat terbantu dengan adanya program yang diberikan oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang dapat memberikan layanan untuk kesehatan mental. Karena menurut Lia, di zaman sekarang ini kesehatan mental seseorang itu sangat penting untuk diperhatikan. Jadi, hanya menggunakan BPJS Kesehatan mental seseorang dapat tertolong, dan meringankan beban yang dirasakan.
“Saya sangat berterima kasih dengan adanya program ini, karena saya merasa sangat terbantu. Dan seperti yang kita ketahui untuk konsultasi ke psikologi saja sudah memakan banyak biaya, dan belum pemeriksaan lainnya mengenai kondisi mental. Pasti itu sangat banyak mengeluarkan biaya. Tapi untuk sekarang, hanya menggunakan BPJS Kesehatan, saya dapat berkonsultasi dan tidak takut menambah beban pikiran saya lagi mengenai masalah biaya, karena semua itu sudah dibantu oleh BPJS Kesehatan,” tuturnya.
Menurutnya pelayanan yang diberikan pihak RSJ, mulai dari pendaftaran hingga pemeriksaan itu sangat baik semua. Para tenaga medis melayani dengan kesabaran yang penuh, dengan kelembutan, hingga bertutur kata yang sangat memotivasi. Dokter yang bersangkutan juga memberikan pelayanan, yang sangat baik, sehingga konsultasi kepada pasien dapat berjalan lancar dan memberikan kepuasan tersendiri bagi pasien.
“Saya berharap semoga masyarakat di luar sana dapat memiliki BPJS Kesehatan, karena ini sangat membantu dan penting untuk dimiliki. Dan pesan saya untuk BPJS Kesehatan, semoga semakin baik dan meningkatkan kinerja agar dapat lebih banyak membantu dan menolong masyarakat Indonesia,” kata Lia. (Rel/dn?
(NAI)
