1 Tahun Operasi Bajaj Maxride di: Menghadirkan Manfaat bagi Mobilitas dan Ekonomi Lokal

1 Tahun Operasi Bajaj Maxride di: Menghadirkan Manfaat bagi Mobilitas dan Ekonomi Lokal
1 Tahun Operasi Bajaj Maxride di: Menghadirkan Manfaat bagi Mobilitas dan Ekonomi Lokal (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan — Kota Medan saat ini menghadapi 2 tantangan dalam pembangunan perkotaan: angka pengangguran yang masih tinggi serta tingkat kemacetan yang terus meningkat.

Berdasarkan data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Medan mencapai 8,13% pada Agustus 2024, sementara secara provinsi, Sumatera Utara mencatat 448 ribu pengangguran pada Agustus 2025, dengan TPT 5,32%.

Di sisi lain, berdasarkan TomTom Traffic Index 2025, Medan menempati peringkat kedua kota termacet di Indonesia, dengan waktu tempuh rata-rata 32 menit untuk jarak 10 km akibat tingkat kemacetan mencapai 40%.

Di tengah tantangan tersebut, kehadiran Bajaj Maxride selama 1 tahun terakhir menjadi salah satu solusi yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

Mengusung konsep transportasi urban berbasis aplikasi dengan armada Bajaj roda tiga yang mampu menampung hingga tiga penumpang, Maxride berperan dalam membantu mengurangi kepadatan kendaraan yang selama ini didominasi sepeda motor berkapasitas satu penumpang.

Ricky, Head of Maxride Indonesia, menjelaskan, secara paralel, Maxride juga membuka peluang kerja luas melalui rekrutmen lebih dari 1.500 driver sepanjang periode 1 tahun operasional di Medan.

Dalam 1 tahun berjalan, inisiatif tersebut memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan. Para mitra driver kini menikmati pendapatan stabil hingga Rp900.000 per minggu, dan ratusan di antaranya telah mampu meningkatkan taraf ekonomi dengan memiliki unit Bajaj pribadi—bahkan sebagian telah memiliki lebih dari dua unit.

“Dampak ekonomi ini turut menarik minat puluhan pengusaha lokal yang melihat peluang investasi dengan tingkat profit yang tinggi namun risiko relatif rendah,” kata Ricky di Medan, Selasa (25/11/2025).

Herry, City Manager, menambahkan, antusiasme masyarakat Medan juga tercermin dari pertumbuhan pengguna. Hingga 2025, aplikasi Maxride telah digunakan oleh lebih dari 600.000 warga, dengan total jarak operasional mencapai 350.000 kilometer yang ditempuh armada Bajaj selama melayani kebutuhan mobilitas harian.

Selain itu, terbentuknya 5 komunitas driver aktif—Paguyuban Merah Putih, BSM, Porbaksu, GBR, dan FKBSU—menunjukkan kuatnya ekosistem dan solidaritas mitra Maxride di kota ini.

Seluruh pencapaian ini menegaskan peran Bajaj Maxride sebagai penyedia solusi transportasi digital yang adaptif dan berdampak.

“Hal ini selaras dengan harapan yang pernah disampaikan Mantan Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rahman, yang menekankan pentingnya kehadiran Bajaj Maxride untuk memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” sebutnya.

Dikatakan Herry, 1 tahun setelah pernyataan tersebut, data di lapangan membuktikan layanan ini telah menjadi bagian dari solusi mobilitas sekaligus penggerak ekonomi baru di Kota Medan.

“Max Ride Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, memperluas dampak sosial, dan menghadirkan inovasi transportasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat urban Medan ke depan,” pubgkasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi