Alaisadaily.com, Medan — Anggota DPRD Sumatera Utara, Ahmad Darwis, mendesak pemerintah daerah untuk mempercepat langkah pemulihan pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumut dalam beberapa pekan terakhir. Ia menilai penanganan yang berjalan saat ini masih bersifat darurat dan belum menyentuh akar persoalan.
Menurut Darwis, dalam keterangan persnya, Minggu (30/11/2025)banjir berulang di Sumut bukan hanya dipicu intensitas hujan tinggi, tetapi juga akibat kerusakan daerah aliran sungai (DAS), penyempitan badan sungai, hingga pelanggaran tata ruang yang berlangsung bertahun-tahun tanpa pengawasan memadai.
Menurutnya, banjir akan terus berulang jika kondisi hulu tidak di benahi.Warga terus menjadi korban. Pemulihan harus cepat, tetapi mitigasi jangka panjang jauh lebih penting.
Dia menilai, tiga hal yang harus segera dilakukan pemerintah, yakni normalisasi sungai dan pembersihan sedimentasi di kawasan rawan banjir. Kemudian penertiban bangunan di sempadan sungai dan evaluasi izin yang berpotensi mengganggu aliran air serta reboisasi dan perlindungan kawasan hulu, terutama di daerah yang mengalami alih fungsi lahan secara masif.
Anggota Fraksi PKS ini mengatakan koordinasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan BPBD masih belum optimal. Banyak laporan warga terkait kerusakan infrastruktur, rumah, dan lahan pertanian yang belum diverifikasi secara cepat.
Darwis juga meminta masyarakat untuk ikut berperan melalui menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke sungai, dan aktif melaporkan potensi bahaya di wilayah masing-masing.
“Pemulihan pascabanjir warga membutuhkan logistik dari pemerintah. Pemerintah perlu memberi kebijakan yang berani, terukur, dan berpihak pada keselamatan warga,” tegasnya.
Jadi, katanya, dengan banjir yang terjadi hampir setiap tahun, pemerintah harus menjadikan mitigasi sebagai prioritas utama agar Sumatera Utara tidak terjebak dalam siklus bencana yang sama. Semua pihak harus peduli mengulurkan tangan saling membantu bekerja sama satu dengan yg lain bergotong royong untuk membantu korban banjir.
(NAI/NAI)
