Perwakilan Sekolah Chandra Kumala secara simbolis menyerahkan Buku untuk YP Budi Agung (Analisadaily/Irin Juwita)
Analisadaily.com, Medan - Yayasan Perguruan Budi Agung di Jalan Platina Raya, Marelan, menerima sumbangan 1.000 buku dari Sekolah Chandra Kumala sebagai bentuk hadiah ulang tahun ke-20, Rabu (10/12/2025).
Buku-buku itu diserahkan untuk anak-anak di sekolah Perguruan Budi Agung yang memiliki wadah perpustakaan dan membutuhkan buku untuk dibaca. Sehari sebelumnya, siswa Charity Club Chandra Kumala School bekerja sama dengan siswa Budi Agung menyusun semua buku ke rak-rak perpustakaan.
Tidak ada upacara resmi, hanya anak-anak dari dua sekolah yang bergotong-royong, tertawa, dan sesekali terdiam ketika menemukan buku yang membuat mereka penasaran. Hal ini menunjukkan bahwa literasi tumbuh paling kuat ketika anak-anak saling menginspirasi.
Ketua YPCA, Malahayati Holland, MA, menyampaikan pesan dan refleksi pribadi tentang membaca, imajinasi dan masa depan. “Bayangkan seorang anak duduk tenang dengan sebuah buku, bukan karena disuruh, tetapi karena ia tak sabar ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya,” ucapnya yang dibacakan Miss Chatrine Pricilla
Ia berbicara tentang kekhawatiran dunia modern, gawai, menurunnya kreativitas, hilangnya fokus. Namun ia tidak menyalahkan siapa pun. Ia hanya mengingatkan bahwa membaca menawarkan sesuatu yang tidak dapat diberikan layar: keheningan, kedalaman, dan dunia batin.
Siswa SD YP Budi Agung membaca buku atas bantuan Sekolah Chandar Kumala
Ia juga menyingkap cerita masa kecilnya. Orang tuanya bukan pembaca, tetapi mereka percaya pada kekuatan buku. Setiap Minggu, mereka mengajaknya memilih buku di toko petualangan yang membentuk imajinasinya dan menuntunnya kepada keyakinan bahwa literasi adalah hadiah terbaik bagi anak.
“Jika perpustakaan baru ini dapat membantu satu anak saja untuk jatuh cinta pada cerita, merasa dilihat melalui sebuah buku, atau membayangkan dunia di mana naga dapat dikalahkan, itu sudah sangat berarti bagi kami," ungkapnya.
Ia juga mengatakan selain membangun imajinasi dan bahasa, membaca juga mendukung kesehatan mental. Membaca mendorong fokus, kemampuan mengatur emosi, dan cara berpikir kreatif.
"Membaca mengajarkan otak untuk melambat, memasuki cerita panjang yang bertahap, dan membangun dunia batin yang dibutuhkan anak untuk tumbuh menjadi tangguh dan penuh harapan," ucapnya
Membaca fiksi secara khusus membantu anak berlatih menempatkan diri pada sudut pandang orang lain. Ini menumbuhkan empati, memperkuat kemampuan memecahkan masalah, dan memperluas apa yang mereka yakini mungkin untuk dicapai.
Siswa YP Budi Agung membaca buku bersama-sama
Di Chandra Kumala School, mereka percaya pada kekuatan membaca, bukan hanya utk belajar tapi lebih penting lagi untuk kesenangan dan kenikmatan. Bergerak menuju perayaan 20 tahun Chandra Kumala School, ingin memberikan sesuatu kembali kepada masyarakat.
Pihaknya berkomitmen untuk membantu membangun 20 perpustakaan baru di sekolah-sekolah yang membutuhkan dukungan—tempat di mana membaca untuk kesenangan menjadi bagian alami dari keseharian, bukan sekadar dihubungkan dengan pelajaran, tugas, atau ujian.
"Hari ini, berkat bantuan para siswa, dukungan klub sosial dan kemasyarakatan, para orang tua, guru, serta para pustakawan dan staf kami, kami senang dapat menyumbangkan 1.000 buku cerita untuk sekolah ini. Lebih dari sekadar ruangan berisi buku, kami berharap perpustakaan-perpustakaan ini menjadi ruang kecil yang menumbuhkan rasa ingin tahu, empati, dan kepercayaan diri," pungkasnya.
Diketahui program ini bukan kegiatan satu hari. Sekolah Chandra Kumala berkomitmen melakukan kunjungan berkala pada 6 bulan, 1 tahun, dan 2 tahun setelah penyerahan buku. Semua buku akan menjadi milik perpustakaan dan tidak boleh dibawa pulang oleh guru atau staf, agar seluruh siswa memiliki akses yang adil.
Sementara itu pihak Yayasan perguruan Budi Agung Drs.Sandi Basuki menyambut baik bantuan ini dan berterima kasih atas buku-buku yang disumbangkan. Ia berharap adanya buku ini bisa menambah literasi para siswa.
(WITA)