Empat Pilar Kebangsaan Mampu Entaskan Kemiskinan dan Atasi Pengangguran

Empat Pilar Kebangsaan Mampu Entaskan Kemiskinan dan Atasi Pengangguran
Anggota DPR RI, H. Ansory Siregar, Lc, (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Babalan - Anggota DPR RI, H. Ansory Siregar, Lc, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara di Tanah Melayu, tepatnya di Cafe Braderhud Pangkalan Brandan, Babalan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Senin (15/12) sore.

Dalam sosialisasi tersebut, Ansory Siregar menegaskan pentingnya menanamkan kembali nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan kepada seluruh anak bangsa. Menurutnya, pemahaman dan pengamalan Empat Pilar dalam kehidupan sehari-hari akan membawa dampak besar bagi kemajuan bangsa, termasuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

“Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara harus benar-benar dihayati dan diamalkan, agar setiap anak bangsa memahami maknanya dan menerapkannya dalam setiap tindakan,” ujar Ansory.

Ia menekankan, Empat Pilar tersebut meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Ansory Siregar juga mengingatkan pentingnya menumbuhkan kembali rasa nasionalisme yang dinilainya mulai memudar di tengah masyarakat. Ia menyinggung fenomena masih adanya kekayaan warga negara Indonesia yang disimpan di perbankan luar negeri.

“Apabila kekayaan tersebut disimpan dan dikelola di dalam negeri, maka kekuatan ekonomi nasional akan meningkat. Hal ini tentu dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran,” tegasnya.

Kegiatan sosialisasi dihadiri berbagai elemen masyarakat, mulai dari kalangan pemuda dan milenial, kaum ibu, alim ulama, hingga tokoh masyarakat setempat.

Dalam pemaparannya, Ansory Siregar kembali menjabarkan makna Empat Pilar Kebangsaan yang harus dijaga dan dipelihara seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa.

“Dengan memahami dan memegang teguh nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan, kita akan memiliki kekuatan menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal,” ungkapnya.

Di akhir kegiatan, Ansory Siregar mengajak peserta dari berbagai latar belakang suku dan bahasa untuk maju ke depan dan berbicara menggunakan bahasa daerah masing-masing, seperti Jawa, Minang, Mandailing, Batak, dan Aceh.

“Lihatlah, bahasanya berbeda-beda, tetapi kita tetap satu. Inilah makna sejati Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya.

(HEN/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi