Refleksi Satu Tahun Putra Mahkota Alam - Achmad Fauzan Memimpin Padanglawas (Analisadaily/Atas Siregar)
HAMPIR genap satu tahun Putra Mahkota Alam Hasibuan - Achmad Fauzan Nasution memimpin Kabupaten Padanglawas, sejak dilantik Kamis 20 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta.
Apakah Putra Mahkota Alam Hasibuan - Achmad Fauzan Nasution, mampu mentranformasikan janji kampanye dengan jargon semangat perubahan menjadi komunikasi pemerintahan yang efektif, terukur dan berintegritas.
Pasangan yang familiar disebut PMA - AFN ini terpilih menjadi bupati dan wakil bupati, adalah lewat koalisi gemuk partai politik.
Hampir semua partai politik menjadi pengusung dan pendukung pasangan nomor urut 1 pada Pilkada serentak 2024 lalu.
Tidak dinafikan, satu tahun bukan waktu yang panjang bagi sebuah pemerintahan untuk melakukan evaluasi dan mengukur kinerja.
Apa yang terlihat diawal hanyalah permulaan. Layaknya seorang pelari maraton, fokus utamanya bukan seberapa cepat ia melaju di kilometer pertama, melainkan bagaimana ia menjaga stamina, mengatur strategi, dan berjuang hingga garis finis. Masa transisi awal pemerintahan adalah masa penuh tantangan. Saat seorang bupati dilantik, ia tidak serta-merta memulai dari halaman kosong. Ia harus berhadapan dengan berbagai hal, struktur birokrasi yang sudah ada, kebijakan warisan, keterbatasan anggaran, hingga penyesuaian dengan kondisi efisiensi anggaran.
Refleksi Satu Tahun Putra Mahkota Alam - Achmad Fauzan Memimpin Padanglawas.
Memuat rumusan yang jelas, membuat program skala prioritas yang memiliki indikator dan terukur yang bisa tuntas dipriodesasinya.
Apa yang menjadi janji kampanye, keluhan mendasar masyarakat, harus menjadi agenda awal pemerintahan Putra Mahkota Alam dan Achmad Fauzan.
Sehingga jargon perubahan yang telah digaungkan disaat kampanye bisa menjadi tahun pengujian narasi bagi rakyat Padanglawas. Kini hampir satu tahun sudah berjalan, sudah sejauh mana progres kinerja yang mereka buat. Apa dampak kebijakan yang sudah mereka lakukan sebagai penjabaran dari visi, 'Bersama Mewujudkan Padanglawas Maju'. Bupati Putra Mahkota Alam Hasibuan mengurai, meskipun kurang lebih setahun menjabat, mereka telah bekerja secara maksimal kendati masih terdapat berbagai kekurangan. Menurut Putra Mahkota Alam tahun pertama menjabat, mereka telah dihadapkan dengan beberapa hal. Mulai dari struktur organisasi yang harus dibenahi. Terjadinya depisit anggaran, adanya episiensi anggaran dari pemerintah pusat, masalah konflik korporasi, masalah sosial kemasyarakatan, hingga minimnya Pendapatan Asli Daerah ( PAD). Semua itu kata Putra Mahkota Alam, menjadi tugas awal pemerintah daerah yang butuh perhatian serius disamping tugas tugas mendesak lainnya. "Begitu dilantik kita sudah dihadapkan dengan beberapa hal yang yang menjadi tugas awal pemerintah daerah," kata Putra Mahkota Alam. Namun Putra Mahkota Alam menegaskan, komitmen membangun Padanglawas lebih baik, adalah suatu keniscayaan dan menjadi tanggungjawab penuh baginya bersama Achmad Fauzan Nasution selama priodesasinya. Tidak bermaksud membela diri, membangun Padanglawas menurut Putra Mahkota Alam tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski harus menghadapi situasi fiskal yang tidak mudah dengan kondisi APBD Padanglawas yang turun dari Rp 1,1 triliun di tahun 2025 dan menjadi Rp1,034 triliun di 2026, namun Putra Mahkota Alam bersama Achmad Fauzan Nasution justru memperkuat arah pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Ini sesuai ungkapan Putra Mahkota Alam Hasibuan dalam rapat paripurna DPRD saat pembahasan APBD Tahun 2026. Bahwa postur APBD 2026 fokus pada tiga sektor yaitu, pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Putra Mahkota Alam bersama para petani.
Menurut data Pemerintah Kabupaten Padanglawas, pada tahun 2025 dengan keterbatasan anggaran, telah membangun jalan hotmix sepanjang 1,9 kilometer. Kemudian membangun 543 titik penerangan jalan umum (PJU), serta normalisasi sungai sepanjang 800 meter, dan pembangunan saluran irigasi sepanjang 2.800 meter di empat lokasi. Selanjutnya membangun bendungan atau dek penahan tebing untuk mengantisipasi banjir sepanjang 145 meter didua lokasi dan pembangunan satu unit jembatan baru. Tidak sampai disitu, Pemkab Padanglawas juga telah membangun rekonstruksi DI Pulo Payung Kecamatan Batanglubu Sutam senilai Rp 6,8 milyar. Kemudian rehabilitasi DI di Desa Botung Kecamatan Batanglubu Sutam Rp 3,2 milyar, rekonstruksi jembatan gantung di Desa Manggis Kecamatan Batanglubu Sutam Rp 2,1 milyar dan rekonstruksi ruang kelas baru di Desa Tamiang Kecamatan Batanglubu Sutam Rp 911, 8 juta. Bidang Sosial Program sosial juga menyentuh sektor paling dasar. Sebanyak 500 warga Padanglawas kini terdaftar sebagai peserta asuransi ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan. Mulai dari petani, buruh bangunan, hingga pekerja rentan yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Selain itu berbagai pelatihan juga telah dibuat untuk mendukung kemandirian masyarakat seperti kursus menjahit dan pelatihan tata boga berikut pemberian alat usaha pendukung. Kemudian Pemerintah Padanglawas juga memberikan atensi besar bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sebanyak 100 orang terdiri dari penyandang disabilitas 14 orang, anak terlantar 13 orang dan 73 orang lanjut usia. Selanjutnya pemberian santunan anak yatim sebesar Rp 580 juta lebih kepada 5.807 anak yatim seluruh desa se Padanglawas. Santunan kepada Imam dan Khatib juga diberikan senilai Rp 1 milyar lebih dengan rincian penerima sebanyak 1.269 orang dengan bantuan Rp. 800.000 per orang. Kemudian bantuan kepada 98 orang masyarakat tertimpa musibah berupa uang Rp. 500.000 per orang Selanjutnya untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui sektor pendidikan, Pemerintah Padanglawas juga telah menyiapkan lahan 10 hektar untuk lokasi pembangunan rintisan sekolah rakyat untuk jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Sekolah ini diperuntukkan bagi warga Padanglawas yang kurang mampu. Bidang Pendidikan Untuk peningkatan mutu pendidikan Pemerintah Kabupaten Padanglawas telah membangun sarana prasarana pendidikan. Mulai dari rehap berat ruang kelas, jamban, mobiler hingga pengadaan alat praktek TIK sebanyak 150 unit. Bukan itu saja Pemerintah Daerah juga telah melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi ruang kelas sebanyak 48 unit. Kemudian untuk program Pendidik dan Tenaga Kependidikan juga dilakukan penilaian kinerja guru, Uji Kompetensi Guru, kegiatan penyusunan kurikulum, kegiatan Pembelajaran Mendalam (PM), hingga penyusunan muatan lokal.
Putra Mahkota Alam.
Refleksi Satu Tahun Putra Mahkota Alam - Achmad Fauzan Memimpin Padanglawas.
Penulis: Atas Siregar
Editor: Bambang Riyanto











