Mencuat dalam Reses Lily: Siklon Senyar Rendam Medan, Warga Gaperta Sempat Tak Makan 2 Hari

Mencuat dalam Reses Lily: Siklon Senyar Rendam Medan, Warga Gaperta Sempat Tak Makan 2 Hari
Mencuat dalam Reses Lily: Siklon Senyar Rendam Medan, Warga Gaperta Sempat Tak Makan 2 Hari (Analisadaily/Mahjijah Chair Ozy)

Analisadaily.com, Medan - Banjir dahsyat yang melanda pemukiman warga di Gaperta dan tidak adanya bantuan dari pihak kelurahan terhadap warga terdampak banjir yang disebabkan siklon Tropis Senyar pada Kamis (27/11/2025) lalu dan merendam 80 persen wilayah Kota Medan ketika itu, mencuat dalam Reses IV Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 TA 2025 anggota DPRD Medan Dr Lily MBA yang dilaksanakan di Gaperta Ujung, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (20/12/2025).

Menurut M Hasibuan warga Gaperta, Gang Mutiara No. 16 Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, dia mempertanyakan kepada pihak kelurahan kenapa saat banjir terjadi dan merendam kediaman warga di kawasan itu, pihak kelurahan tidak ada yang memperhatikan nasib warga yang terdampak.

Sampai-sampai warga tidak makan dua hari karena tidak ada bantuan dari pihak kelurahan. Mau masak juga tidak bisa karena semua peralatan, bahkan beras ikut hanyut digerus banjir.

"Karena banjir warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kenapa pihak kelurahan tidak memperhatikan warga pada saat itu. Makanan tidak ada. Warga terpaksa berpuasa dua hari karena gas milik warga juga pada hanyut dilanda banjir," tegas Hasibuan yang ditujukan kepada Sekretaris Kelurahan Ade Kristian yang hadir dalam Reses tersebut.

Atau memang, lanjut Hasibuan yang juga mantan Dosen Unimed itu, Kepling Lingkungan 4 tidak melaporkan hal tersebut. Menginformasikan ke kelurahan siapa saja warga yang terdampak banjir. Bahkan barang-barang warga banyak terbuang karena hanyut.

"Kami mendengar di Kelurahan lain ada bantuan pemerintah melalui Lurah, seperti beras, gula. Kenapa di Kelurahan kita tidak ada. Atau apakah Lurah tutup mata dengan nasib warga? Mungkin tutup mata. Sebab di Klambir 5 banyak bantuan, nasi dikirim juga ke sana. Kami tidak ada, kelaparan Kami. Jadi kami mohon agar kelurahan kita menyamaratakan dengan yang lain, dapat satu dapat juga yang lain. Jangan karena rumahnya gedung lantas tidak dibantu," cetar Hasibuan dalam Reses itu.

Menyahuti keluhan M Hasibuan, Sekretaris Kelurahan Tanjung Gusta Ade Kristian mengungkapkan bahwa banjir yang dialami tahun ini di Kelurahan Tanjung Gusta jauh lebih parah dibanding tahun sebelumnya. Seluruh wilayah Tanjung Gusta dari Lingkungan 1 hingga 7 terdampak banjir. Biasanya, banjir di Kelurahan Tanjung Gusta hanya terjadi di lingkungan 1, 2 sampai 3.

"Sekarang ini memang cukup parah. Namun kami dari kelurahan dan kecamatan semaksimal mungkin menangani secepatnya khususnya bantuan pangan pada saat banjir tersebut. Namun di saat yang sama kami punya keterbatasan. Kami membagi bantuan beras kepada warga, kami merasa itu pun tidak cukup hanya 2,5 kilogram yang bisa diberikan kepada warga," jelasnya.

Kalau pun ada bantuan makanan yang diberikan sudah siap santap kepada warga di tempat lain, lanjyt Ade, itu bantuan dari anggota dewan atau pihak lain yang merasa bersimpati terhadap nasib warga. Meski demikian, Ade menyampaikan permohonan maaf kepada warga terdampak banjir ketika itu. Sebab, kediaman Ade di Marelan turut terdampak banjir setingggi dada orang dewasa.

"Saya minta maaf. Sebab kediaman saya juga terendam. Sehingga pergerakan saya terbatas tidak bisa turun langsung ke Kelurahan Tanjung Gusta yang terdampak," katanya.

Di kesempatan itu anggota DPRD Medan Dr Lily MBA mengungkapkan bahwa saat ini Medan sudah rawan banjir. Dari kejadian pada Kamis (27/12/2025) itu, hanya 30 persen wilayah di Kota Medan yang tidak terdampak banjir.

"Kami sangat prihatin kepada warga yang terdampak. Dan saat kejadian saya sedang di luar kota dan dihubungi oleh Ketua PAC PDI Medan Helvetia agar membantu warga dengan makanan yang siap santap," kata politisi PDI Perjuangan itu.Selain itu, PDI Perjuangan dengan pihak lain juga menyalurkan bantuan kepada warga. "Kurang lebih kami minta maaf ya," cetus Lily yang duduk di Komisi II DPRD Medan itu.

Dalam Reses tersebut turut dihadiri Koordinator PKH Dinas Sosial Kota Medan Dedi Irwanto Pardede, Kepala Puskesmas Helvetia dr Rizki, mewakili Dinas SDABMBK Medan Bagus KA Pamungkas, Dafa Ulhaq dari BPJS Kesehatan Kota Medan, Sekretaris Kelurahan Tanjung Gusta Ade Kristian dan Ketua PAC PDI Perjuangan Medan Helvetia Jonris Purba.

Siang harinya, Dr Lily MBA kembali menggelar Reses sesi II di Jalan Abdullah Lubis, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru.

(MC/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi