Analisadaily.com, Medan — Menjelang akhir tahun, semangat berbagi dan kepedulian sosial kembali ditunjukkan oleh Gereja Tuhan Asosiasi Misi Dunia. Gereja Tuhan mengunjungi Panti Asuhan Rapha-El di Kota Medan, Sumatera Utara, dengan menggelar pelayanan pangkas rambut gratis serta kegiatan pengalaman budaya Korea yang menghadirkan keceriaan bagi anak-anak, Sabtu (20/12/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bentuk perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak panti asuhan yang membutuhkan dukungan, kehangatan, dan motivasi agar tetap memiliki harapan serta mimpi untuk masa depan. Sekitar 30 orang yang terdiri dari anggota Gereja Tuhan, keluarga, dan warga sekitar turut ambil bagian dalam kegiatan sosial ini.
Perwakilan Gereja Tuhan menyampaikan bahwa kegiatan ini dilandasi oleh kepedulian terhadap generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan. “Anggota gereja berkumpul untuk berbagi kenangan hangat dengan anak-anak agar mereka tidak kehilangan impian dan harapan melalui perhatian serta kasih dari orang-orang di sekitar mereka. Kami ingin terus menjadi gereja yang hadir dan melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Suasana penuh keakraban terlihat saat para relawan yang memiliki keahlian tata rambut dengan sabar memangkas rambut sekitar 20 anak. Anak-anak tampak tersenyum malu-malu sambil bercermin melihat penampilan baru mereka. Keceriaan semakin terasa ketika kegiatan dilanjutkan dengan pengalaman budaya Korea yang dipenuhi tawa, permainan, dan interaksi hangat antara relawan dan anak-anak.
Pemimpin Panti Asuhan Rapha-El, Resti Ritonga, mengaku terkesan dan bersyukur atas kepedulian yang diberikan Gereja Tuhan. “Kami sangat senang dan terkesan dengan kedatangan Gereja Tuhan Asosiasi Misi Dunia cabang Medan. Beragam kegiatan yang dilakukan, termasuk pangkas rambut, sungguh luar biasa. Kiranya pelayanan Gereja Tuhan semakin meningkat, bukan hanya di sini tetapi juga di seluruh dunia,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga meninggalkan kesan mendalam bagi para relawan. Arisman Hia (22), salah seorang relawan pangkas rambut, mengaku bahagia dapat terlibat secara langsung. “Sangat bahagia bisa ikut melakukan kegiatan ini dengan sukarela,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Farisan Wulan Darisari Harefa (25). Ia mengatakan senyum anak-anak menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. “Melihat ekspresi bahagia mereka setelah rambutnya rapi memberikan kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, seperti hati seorang ibu yang merangkul anak-anaknya dengan penuh kasih,” tuturnya.
Gereja Tuhan Asosiasi Misi Dunia dikenal aktif melaksanakan kegiatan sosial secara konsisten di berbagai wilayah. Di Indonesia, mereka telah menggelar pelayanan pangkas rambut di sejumlah panti asuhan di Sumatera Utara serta membagikan bahan pangan dan kebutuhan pokok untuk mendukung masa depan anak-anak. Di Jawa Tengah, Gereja Tuhan menyalurkan paket bantuan pangan berupa beras dan telur kepada keluarga yang memiliki anak dengan gangguan pertumbuhan melalui Kantor Kecamatan Semarang Timur.
Selain itu, kampanye “Hold Hope!” juga pernah dilaksanakan di kawasan Petisah, Medan, dengan membagikan paket sembako kepada keluarga kurang mampu. Gereja Tuhan juga menyelenggarakan kegiatan donor darah bertajuk “Donor Darah Sedunia untuk Memberi Kehidupan Melalui Kasih Paskah” guna membantu mengatasi kekurangan stok darah di daerah setempat. Bahkan, di musim pertanian, mereka turut membantu petani dalam proses tanam dan panen padi.
Di bidang lingkungan, Gereja Tuhan aktif memimpin kegiatan bersih-bersih di jalanan, pasar, dan kawasan publik di Jakarta, Sumatera Utara, serta Jawa Barat. Pada Agustus lalu, sekitar 250 kilogram sampah berhasil dikumpulkan melalui kegiatan bersih-bersih di Universitas Sari Mutiara, Sumatera Utara, dan kawasan Tambora, Jakarta.
Gereja Tuhan Asosiasi Misi Dunia merupakan organisasi global yang telah hadir di lebih dari 7.800 wilayah di 175 negara. Berlandaskan ajaran Kristus, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” Gereja Tuhan aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, perlindungan lingkungan, pemulihan bencana, donor darah, hingga pertukaran budaya. Hingga kini, lebih dari 45.000 kegiatan sukarela telah dilakukan dan lebih dari 5.400 penghargaan diraih di berbagai negara sebagai pengakuan atas kontribusi dan ketulusan mereka dalam melayani umat manusia.
(NAI/NAI)











