Oleh: Mulyadi Hutahaean
Analisadaily.com, Medan - Matahari masih terik di langit Kota Medan. Jarum jam baru menunjukkan pukul 13.30 WIB, namun satu per satu jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Perumnas Simalingkar, Resort Simalingkar, mulai berdatangan. Padahal, ibadah malam Natal, Rabu (24/12/2025), baru dijadwalkan dimulai pukul 17.00 WIB.
Sejak siang hari, suasana di sekitar gereja sudah terasa berbeda. Panitia Natal Umum HKBP Perumnas Simalingkar Tahun 2025 tampak sibuk mempersiapkan berbagai keperluan. Ketua panitia, St Erniko Bakti Simanjuntak, bersama Sekretaris CSt Mulyadi Hutahaean, SP, Bendahara CSt Darto Manihuruk, MPd, serta seluruh panitia lainnya, bekerja tanpa henti menata kursi dan perlengkapan ibadah.
Tak hanya ruang gereja utama, kursi juga disusun rapi di sisi dan halaman gereja, gedung Sekolah Minggu, hingga gedung naposo. Semua lokasi itu dipersiapkan untuk menampung sekitar 2.300 jemaat yang akan mengikuti Perayaan Natal Umum tahun ini.
Menjelang pukul 15.00 WIB, ruang gereja sudah nyaris penuh. Jemaat berlomba-lomba datang lebih awal agar dapat beribadah dengan nyaman di dalam gereja. Mereka ingin mengikuti ibadah dengan khusyuk, memuji Tuhan, serta mendengarkan firman yang akan disampaikan oleh Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh, Pdt Suwandi Sinambela, STh, MPSi.
Ketika kapasitas gereja tak lagi mencukupi, jemaat lainnya diarahkan untuk duduk di kursi yang disediakan di halaman dan sisi gereja, lengkap dengan tenda serta layar lebar. Bahkan, gedung Sekolah Minggu dan gedung naposo pun dipenuhi jemaat. Panitia menyediakan sekitar 1.000 kursi di kedua gedung tersebut, melengkapi daya tampung gereja utama yang hanya sekitar 800 orang serta area samping dan depan gereja yang mampu menampung sekitar 600 jemaat.
Pendeta Resort HKBP Perumnas Simalingkar, Pdt Darwin Sihombing, STh, bersama pendeta fungsional, Pdt Mixon Simarmata, MTh, tak menyembunyikan kekaguman atas antusiasme jemaat.
“Memang seperti inilah suasana malam Natal. Jemaat selalu hadir dengan penuh semangat,” ujar Pdt Mixon Simarmata, yang masih tergolong baru bertugas di gereja tersebut.
Para sintua dan calon sintua yang bertugas sebagai pelayan tempat pun bekerja ekstra. Mereka mengatur arus parkir kendaraan roda dua dan roda empat dengan cermat agar seluruh kendaraan jemaat dapat tertampung. Meski sebelumnya majelis telah mengimbau agar jemaat sebisa mungkin tidak membawa kendaraan roda empat, kenyataannya banyak keluarga datang bersama-sama, menjadikan mobil sebagai pilihan transportasi paling memungkinkan.
Ketika lagu pujian “Baritahon di Dolok di Rura di Sude Inganan” dan “Baritahon di Dolok Naung Tubu Kristus I” dikumandangkan oleh song leader, jemaat serentak berdiri. Barisan prosesi memasuki gereja, menandai dimulainya ibadah. Rombongan prosesi terdiri atas Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh, para pelayan full timer—pendeta, bibelvrouw, diakones—majelis yang bertugas, panitia, serta utusan jemaat.
Walau jemaat tersebar di empat lokasi berbeda—dalam gereja, halaman gereja, gedung Sekolah Minggu, dan gedung naposo—ibadah tetap dapat diikuti dengan baik. Layar monitor besar dan sistem tata suara yang memadai memastikan setiap rangkaian ibadah dapat dirasakan secara utuh oleh seluruh jemaat.
Pujian demi pujian mengalir melalui vocal solo dan koor, disusul pembacaan firman Tuhan yang tertata rapi dalam liturgi. Dalam khotbahnya, Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh, Pdt Suwandi Sinambela, mengangkat tema Immanuel: Donganta Ma Debata (Allah Beserta Kita). Ia mengajak jemaat merayakan Natal dengan kesederhanaan, mengingat Sumatra tengah berduka akibat banjir bandang dan longsor—sebuah bencana ekologi yang menyisakan luka mendalam.
Jemaat diingatkan untuk lebih peduli terhadap alam dan memulai perubahan dari lingkup keluarga. “Ayok, salam jemaat di sebelahmu dan katakan: Immanuel, Donganta Ma Debata. Kita bersukacita karena Allah beserta kita,” serunya dari mimbar.
Natal Pertama yang Sarat Makna
Berbeda dengan malam Natal, ibadah Natal pertama dilaksanakan dalam tiga sesi, yakni pukul 06.00 WIB, 08.00 WIB, dan 10.15 WIB. Antusiasme jemaat tetap tinggi. Pada ibadah pagi pertama tercatat 367 jemaat hadir, disusul 772 jemaat pada sesi kedua, dan 798 jemaat pada sesi ketiga.
Seperti malam sebelumnya, jemaat kembali berlomba datang lebih awal agar memperoleh tempat duduk di dalam gereja. Sekitar 100 jemaat lainnya mengikuti ibadah dari kursi yang disediakan di sisi dan halaman gereja.
Pujian dari Buku Ende, “Nunga Jumpang Muse Ari Pesta I…,” menggema penuh sukacita. Jemaat merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat yang datang ke dunia untuk menebus dosa manusia.
Ibadah Natal pertama ditutup dengan Perjamuan Kudus—sakramen penting dalam iman Kristen—di mana jemaat menerima roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah Kristus, mengenang pengorbanan-Nya, serta mempererat persekutuan dengan Tuhan dan sesama.
Usai ibadah, jemaat saling bersalaman, mengucapkan selamat Natal satu sama lain, juga kepada para pendeta dan majelis. Wajah-wajah penuh sukacita tampak saat jemaat meninggalkan gereja. Natal tahun ini, meski dirayakan dengan kesederhanaan, tetap berlangsung khidmat dan penuh makna. Damai Natal terasa nyata, sebab Allah hadir untuk menyelamatkan keluarga.
Perayaan Natal kedua akan dilaksanakan pada Jumat (26/12/2025) dalam satu sesi ibadah yang dimulai pukul 10.15 WIB. Ibadah ini sekaligus dirangkai dengan pembaptisan kudus bagi anak jemaat serta penahbisan sintua (majelis) yang telah mengikuti proses pembelajaran sintua.***











