Tim Tanggap Bencana Polmed Distribusikan Logistik ke Deliserdang dan Aceh Tamiang

Tim Tanggap Bencana Polmed Distribusikan Logistik ke Deliserdang dan Aceh Tamiang
Tim Tanggap Bencana Polmed mendistribusikan logistik ke Sekretariat HWK, Desa Sekip, Deliserdang. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Tim Tanggap Bencana Politeknik Negeri Medan (Polmed) yang terdiri dari Dr. Rini Indahwati, SE, Ak, M.Si; Nurhaflah Soraya, SE, M.Si; Rahmadani, SE, M.Si dan Muhammad Asrin Jazuli, SE, M.Si beserta mahasiswa turun ke lapangan dalam rangka pengabdian Distribusi Logistik untuk korban banjir di Desa Sekip, Kabupaten Deliserdang dan Kampung Kesehatan, Kabupaten Aceh Tamiang.

Kegiatan pengabdian tanggap bencana ini mendapatkan pendanaan dari Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Risbang) dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Ketua tim, Dr. Rini Indahwati, mengatakan kegiatan pengabdian mendistribusikan logistik ke Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang dilakukan di dua lokasi yaitu Sekretariat Himpunan Wanita Karya (HWK) Deliserdang serta Panti Asuhan Putra Putri Yayasan Amal Sosial Al-Jamiyatul Wasliyah Lubuk Pakam, Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara pada 20 Desember 2025.

Bantuan di posko pertama diberikan kepada anak yatim di sekitar Sekretariat HWK yang terdampak banjir dan juga UMKM yang ada di beberapa Kecamatan di Deliserdang yang terdampak bencana banjir dengan Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani oleh Ketua HWK Deliserdang, Sulastri Hasibuan.

Distribusi logistik di Kabupaten Deliserdang selanjutnya dilakukan di posko kedua yaitu Panti Asuhan Putra Putri Yayasan Amal Sosial Al-Jamiyatul Wasliyah Lubuk Pakam.

"Bantuan yang diberikan berupa susu bagi anak-anak dan lansia, makanan siap makan (bubur siap saji dan sereal), pakaian, mukena, baju pria dan wanita, alat kebersihan, peralatan masak, kompor gas, tandon air, bahkan matras termasuk juga sabun mandi, deterjen, sabun cuci piring dan shampoo," katanya, Sabtu (26/12/2025).

Barang-barang bantuan ini didasarkan pada survei kebutuhan mitra sebelumnya yang dilakukan pada 1 Desember 2025 dan 8 Desember 2025 di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Deliserdang yaitu Kecamatan Pagar Merbau, Kecamatan Pantai Labu, Kecamatan Lubuk Pakam dan Kecamatan Batangkuis.

Pendistribusian logistik selanjutnya di Panti Asuhan Putra Putri Yayasan Amal Sosial Al-Jamiyatul Wasliyah Lubuk Pakam. Panti Asuhan ini menampung anak-anak berusia 5 tahun sampai dengan 17 tahun. Jumlah keseluruhan anak yang ada di Panti Asuhan ini adalah 150 (seratus lima puluh orang) anak laki-laki dan 25 (dua puluh lima) orang anak perempuan.

"Menurut Hj. Hulaimi Dumeiri (81 tahun) yang merupakan pengelola Panti Asuhan, mereka juga terdampak banjir ketika akhir November 2025, dan merasakan manfaat yang sangat luar biasa dari kegiatan pengabdian distribusi logistik yang dilakukan oleh Tim dari Politeknik Negeri Medan," ungkapnya.

Bahkan, mahasiswa Jurusan Akuntansi Polmed yang berasal dari Program Studi Akuntansi, Keuangan & Perbankan, Akuntansi Keuangan Publik serta Keuangan & Perbankan Syariah mengajak anak-anak Panti untuk bermain bersama dalam rangka pemulihan trauma yang dialami pasca banjir.

Perjalanan Tim Tanggap Bencana Polmed dilanjutkan ke Kampung Kesehatan, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh pada 21 Desember 2025.

Distribusi Logistik dilakukan di Posko Dapur Umum di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang. Penanggungjawab Posko Dapur Umum, dr. Ririe Yanti menyatakan rasa terimakasih kepada Kemendiktisaintek dan juga Tim Tanggap Bencana Polmed atas bantuan yang diberikan.

Barang-barang yang didistribusikan sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar yang terdampak banjir dan selama ini mendapatkan makanan dari dapur umum yang mereka kelola. Bantuan yang sangat dirasakan manfaatnya adalah bahan makanan untuk anak-anak, bayi dan lansia, juga peralatan ibadah serta matras.

Kondisi dapur umum memang cukup memprihatinkan, dikarenakan lumpur masih sangat banyak serta apabila mengering menimbulkan debu yang dapat mengganggu pernafasan.

(REL/WITA)

Baca Juga

Rekomendasi