Mensesneg : Pemerintah Monitoring Bencana hingga Kalimantan Selatan

Mensesneg : Pemerintah Monitoring Bencana hingga Kalimantan Selatan
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (Analisadaily/Tangkapan Layar YouTube Sekretaris Presiden)

Analisadaily.com, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia (RI) tidak hanya fokus terhadap penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, tetapi juga turut memonitor bencana yang terjadi di wilayah lain termasuk di Kalimantan Selatan.

"Selain bencana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, tapi juga pemerintah terus memonitor bencana-bencana di tempat yang lain, beberapa hari yang lalu terjadi bencana di di Kalimantan Selatan," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, dalam konferensi pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025).

Mensesneg menyebut terdapat beberapa desa yang terdampak dari bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Pemerintah juga sudah meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempercepat penanganan dan terus memantau perkembangan yang terjadi di lapangan.

"Ada beberapa desa yang terdampak, kami juga sudah minta BNPB untuk juga untuk memonitor dan tentu saja kalau memerlukan penanganan-penanganan darurat, secepat-cepatnya," katanya.

Banjir bandang melanda beberapa desa di Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong, Kabupaten Balangan, pada Sabtu (27/12/2025).

Kapolres Balangan AKBP Yulianor Abdi mengatakan bencana terparah di dua kecamatan tersebut karena dihantam banjir bandang, sedangkan satu kecamatan lain juga terdampak, namun hanya banjir biasa, yakni di Kecamatan Awayan. "Paling parah terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi, tepatnya di Desa Juuh, Sungsum, dan Gunung Batu," ujar dia di sela-sela meninjau lokasi banjir.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan melaporkan sebanyak 10.949 jiwa terdampak dan 3.511 unit rumah terendam akibat banjir di 27 desa yang tersebar pada tujuh kecamatan di Balangan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir hingga 3 Januari 2026.

(ANT/WITA)

Baca Juga

Rekomendasi