UISU Aksi Tanggap Bencana dan Intervensi Kesehatan Primer di Wilayah Terdampak Banjir Langkat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) kembali menunjukkan komitmen kemanusiaannya dengan terjun langsung ke wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, UISU melakukan intervensi kesehatan primer secara masif di daerah-daerah yang terendam banjir.
Aksi ini dilaksanakan secara berkelanjutan di tiga titik krusial setiap harinya, yakni Dusun Pangkalan Biduk Desa Bubun, Dusun Ampera Desa Pekan Tanjung Pura, dan Dusun 2 Desa Baja Kuning di Kecamatan Tanjung Pura.
Ketua Tim Pelaksana, Dr. dr. Mayang, MARS, M.H.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kehadiran UISU sejak hari pertama pascabencana. Tim medis tidak hanya berdiam di posko, tetapi bergerak aktif menjemput bola.
"Kami mengoperasikan mobile clinic dan melakukan home visit untuk menjangkau warga yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Langkah ini adalah bentuk kesinambungan gerakan UISU dalam mengawal proses pemulihan masyarakat Langkat," ujar Dr. Mayang, Selasa (30/12).
Fakultas Kedokteran (FK) UISU mengerahkan tenaga medis, mahasiswa, dan relawan untuk memberikan layanan komprehensif, meliputi, Screening Kesehatan & Triase: Fokus pada penyakit pascabencana seperti ISPA, gangguan pencernaan, hipertensi, dan penyakit kulit. Pengobatan Gratis: Pemberian obat-obatan esensial secara langsung.
Pendampingan Psikososial: Membantu warga, terutama anak-anak dan lansia, dalam mengatasi trauma dan stres akibat bencana. Perawatan Luka: Penanganan medis bagi warga yang mengalami luka fisik akibat material banjir.
Selain layanan medis, tim juga menyalurkan bantuan logistik berupa makanan siap saji dan hygiene kit (sabun, sikat gigi, dan perlengkapan mandi) untuk mendukung sanitasi warga di pengungsian.
Koordinator Tim Pelaksana, Ir. Mahyu Danil, MP, MM, menekankan pentingnya edukasi di tengah kondisi lingkungan yang rentan. Mengingat air yang tergenang dalam waktu lama menjadi sarang penyakit, tim memberikan bimbingan praktis kepada warga agar tetap waspada terhadap risiko penyakit berbasis air (water-borne diseases).
"Kehadiran kami bukan sekadar memberi bantuan fisik, tetapi juga memberikan pemahaman preventif agar warga tidak terjangkit penyakit menular setelah banjir surut," tegas Mahyu Danil.
Kolaborasi antara UISU dengan pemerintah setempat serta para pemangku kepentingan diharapkan mampu mempercepat normalisasi kesehatan masyarakat dan memastikan bantuan menjangkau sasaran yang paling membutuhkan secara tepat waktu.
(JW/RZD)