Buya KH Amiruddin MS:

Lima Tugas Kerasulan Muhammad SAW

Medan, (Analisa). Ketua Umum Tazkira Sumut Buya KH Amiruddin MS mengatakan,  memerhatikan konteks Surah Albaqarah ayat 151,  ada lima tugas kerasulan Muhammad Saw sebagai utusan Allah Swt di permukaan bumi ini. Pertama, membacakan ayat-ayat Allah. Yakni, bersifat kauniyah berupa kosmopolitan maupun qauliyah berbentuk pernyataan Allah sebagaimana terdapat dalam Alquran berupa firman-firman-Nya.

Tugas kedua menyucikan jiwa manusia, Nabi Muhammad  mengajak umat manusia untuk menyucikan dirinya dari sifat-sifat kemusyrikan. Selain itu, mengajak manusia agar mengikuti ajaran Islam yang dibawanya sebagaimana diperintahkan Allah, serta mengajak manusia agar mendekatkan diri kepada Allah.

“Perbuatan mendekatkan diri kepada Allah identik dengan berzikir kepada Allah yang membuat hati menjadi tenteram, nyaman dan damai,” jelas Buya KH Amiruddin MS, dalam  khutbah Jumat  di Masjid Istiqomah Kompleks Perumahan Griya Riatur Indah, Jalan Amir Hamzah Medan, Jumat (18/12).

Disebutkan Buya yang juga Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumut, dan pendiri Majelis Zikir Tazkira Sumut berafilisasi kepada Thariqat Naqsabandiyah dan Qadariyah,  tugas ketiga kerasulan Muhammad, mengajarkan kepada manusia tentang Kitab-Nya (Alquran), yakni agar umat Islam senantiasa memperlajari dan mengamalkan isi kandungan Alquran.

Kemudian, mengajarkan manusia tentang hikmah, yakni sunnah-sunnah yang terdapat di alam ini yang harus menjadi iktibar bagi umat manusia, serta mengajarkan tentang hal-hal yang belum diketahui manusia, terutama dalam penciptaan alam semesta ini.

“Setelah Rasulullah wafat, siapa yang akan menggantikan beliau dalam penyampaian risalah kenabiannya. Hal ini ditegaskan Rasulullah dalam satu Hadisnya yang bermakna “ulama itu pewaris para Rasul”. Maksudnya, ulama bukan mewarisi harta-kekayaan para Nabi dan Rasul, tetapi mewarisi ajaran yang dibawanya agar umat manusia mendapatkan keselamatan, baik di dunia maupun akhirat,” ujar Buya.

Terpisah kepada wartawan Buya KH Amiruddin MS mengatakan, dalam zikir akbar Angkatan Muda Tazkira Sumut di Masjid Raya Medan, Ahad/Minggu (20/12) dimulai pukul 08.00 WIB, menghadirkan penceramah KH MIK Ketut Sugama Fatuballi Ghurabah (FGH) SH, atau lebih populer dipanggil “Kiyai Ketut” yang merupakan seorang pelukis impressionisme kelahiran Bali 1942 tinggal di Jember, Jatim. (sug)

()

Baca Juga

Rekomendasi